logo
×

Kamis, 25 Februari 2016

Undang Transjender ke Istana, Sinyal Jokowi Toleran dengan LGBT?

Undang Transjender ke Istana, Sinyal Jokowi Toleran dengan LGBT?

NBCIndonesia.com - Polemik seputar LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) terus menggelinding liar ke ruang publik dengan menyita berbagai komentar pejabat, ulama, politisi hingga akademisi. LGBT telah menjadi bumbu berbagai kasus yang menyita perhatian penduduk negeri ini, mulai dari kasus "kopi maut" yang merenggut nyawa Mirna hingga kasus terakhir yakni kasus pedangdut Saipul Jamil.

Beberapa menteri ikut berkomentar soal LGBT tersebut, antara lain Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Menteri Agama, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak hingga Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pada dasarnya para petinggi negara tersebut memiliki pandangan yang sama bahwa LGBT adalah suatu penyimpangan dan perlu diantisipasi penyebarannya. Mereka menyadari bahwa perilaku LBGT bisa merusak tatanan kehidupan sosial, moral, dan agama.

Sementara itu, Forum LGBT Indonesia telah mengadu ke Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) serta meminta kepada masyarakat dan khususnya pemerintah Indonesia untuk tidak ada perlakuan diskriminatif dalam berbagai hal.

Lepas dari itu semua, kita masih ingat Presiden Joko Widodo pernah mengundang artis populer Dorce Gamalama (sebagai transjender) untuk makan bersama saat negara gaduh soal kasus "papa minta saham" yang menyeret nama petinggi DPR Setya Novanto.

Selain Dorce, komedian lainnya yang diajak makan bersama di Istana Negara itu adalah Butet Kerjarajasa, Djaduk Ferianto, Slamet Rahardjo, Eddy Soepono alias Parto, Andre Taulany, Entis Sutisna alias Sule, dan Tri Retno Prayudati alias Nunung. Kemudian, Lies Hartono alias Cak Lontong, Toto Muryadi alias Tarzan Srimulat, Sujarwo alias Jarwo Kwat, Fitri Rakhmawati alias Fitri Tropica, Veronica Felicia Kumala alias Cici Panda, serta Muhammad Aziz alias Aziz Gagap.

Pertemuan Presiden Jokowi dengan Dorce memunculkan tafsir bahwa transjender maupun mereka yang menjadi bagian dari LBGT bukanlah mahluk yang menjijikkan. Presiden Jokowi tetap memperlakukan dia sebagai manusia dan Warga Negara Indonesia yang perlu dihargai tanpa harus mengebiri hak-haknya. (rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: