
NBCIndonesia.com - Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Saefullah beserta rombongan diusir dari Luar Batang, Jakarta Utara, oleh warga setempat, Senin 2 Mei. Penolakan itu diduga akibat adanya oknum yang mengiming-imingi warga dengan uang agar mau pindah dari kawasan tersebut.
"Katanya Pak Lurah, Pak Camat, dan anggotanya, Satpol PP tuh dateng. Mungkin mereka ngiming-ngimingi duit, yang punya sertifikat rumah diganti kompensasi Rp10 juta. Dia (warga) marah atau gimana terhadap orang-orang itu," kata salah seorang warga berinisial J saat berbincang dengan Okezone, Selasa 3 Mei malam.
Diharapkan dengan uang Rp10 juta, warga tergiur dan meninggalkan tanah yang katanya milik Pemprov DKI Jakarta itu. Tak disangka, warga justru tersinggung akan tawaran tersebut. Akibatnya, lurah beserta Satpol PP dipukuli warga setempat.
"Terus Pak lurah dan anggota Satpol PP digebukin. Ya katanya denger-denger (anggota) Satpol PP sampai masuk rumah sakit," ucapnya.
Usai kejadian itu, warga setempat seakan mendapat teror. Keesokan paginya, salah satu rumah di kawasan tersebut terbakar. Ia menduga, kebakaran tersebut akibat adanya bentuk sabotase.
"Ya mungkin dah (teror). Mungkin orang bayaran atau sabotase enggak tahu dah. Orangnya (pelaku) langsung kabur," serunya.
Sekadar diketahui, J menjelaskan, warga Luar Batang menolak keras jika tempat tinggalnya selama ini dibongkar. Terlebih, di kawasan tersebut ada sebuah masjid yang dianggap keramat.
"Kalau masalah di Luar Batang, warga enggak mau dibongkar, tetap bersatu. Soalnya kan masjid itu masijd keramat," katanya. (ok)