
Nusanews.com - Seniman sekaligus aktivis HAM, Ratna Sarumpaet, angkat suara terkait dua tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Menurut ibunda aktris Atiqah Hasiholan ini, dua tahun kepemimpinan Jokowi-JK, gagal total. Salah satu indikasinya, kata Ratna, adalah bangsa ini masih banyak utang di luar negeri.
Lebih lanjut, pendiri Ratna Sarumpaet Crisis Centre itu mengatakan, indikasi lainnya adalah perekonomian belum maju. Ratna mencontohkan masalah di Jatinegara, Jakarta Timur. Di daerah ini, katanya, banyak warga sampai menggadaikan barang-barang elektronik untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Seingat saya di zaman saya orang menggadaikan surat tanah bukan hand phone, ini tanda rakyat kita itu miskin luar biasa, HP digadaikan, HP berapa sih digadai. Jadi kita buruk sekali keadaannya.
Nggak ada kemajuan secara ekonomi kita, mereka (Jokowi) hanya sibuk menjaga agar harga dollar tidak turun tidak naik dan itu dianggap sebagai prestasi. Come on," papar Ratna dikutip dari suara.com, Jumat (21/10).
Menyangkut penegakan hukum, Ratna mencontohkan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menurut Ratna, seharusnya Jokowi dapat bertindak tegas.
"Ada satu peristiwa yang mengusik mayoritas masyarakat di Jakarta, Presiden ngapain? Emang kita ada Presiden nggak sih sekarang. Kenapa dia diam," cetus Ratna.
Selanjutnya, soal pemberantasan korupsi, Ratna menilai KPK belum maksimal menjalankan tugas. Karena hal-hal itulah, Ratna kemudian menyarankan Jokowi untuk mundur.
"Menurut saya kalau Presiden Jokowi mau dihormati orang lain, saatnya mundur. Jangan diterusin lah. Kalau dia terus menjadi Presiden, kita hancur," pungkas Ratna. (jn)