NUSANEWS - Pemerintah Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menarik status tanggap darurat bencana Gempa Lombok dan sekitarnya. Kebutuhan utama para korban saat ini salah satunya adalah terpal.
Menurut pantauan tim relawan Wahdah Peduli pencabutan status tanggap darurat membuat warga yang menghuni pengungsian memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing. “Salah satu posko pengungsian binaan Wahdah Peduli ada di dusun Lempenge Lombok Utara, mayoritas mereka memutuskan untuk kembali ke tempat asalnya mulai awal September,” ujar Andi Wawan melali keterangan tertulisnya, Selasa (28/8/2018).
Menurutnya, kepulangan warga tersebut menimbulkan masalah baru yang harus segera diatasi. Pasalnya rumah mereka kini telah hancur total.
Sehingga, sebagai gantinya dibutuhkan terpal sebagai tempat berteduh sementara. “Ada sekitar 209 kepala keluarga di dusun tersebut, sehingga jumlah terpal yang dibutuhkan juga sebanyak itu,” terang Andi.
Sampai saat ini Wahdah Peduli telah menerima donasi kurang dari 30 terpal. Lembaga kemanusiaan yang merupakan bagian dari organisasi Wahdah Islamiyah itu masih harus mencari tambahan donasi untuk mencukupi kebutuhan warga.
“Kondisi ini merata di seluruh wilayah Lombok, makan bantuan terpal adalah kebutuhan yang cukup urgen dan mendesak saat ini,” tukas Andi.
SUMBER
