![]() |
Ican Ihsannuddin |
"Kita ingin melihatnya lebih holistik," kata Eko saat diskusi bertajuk Setahun Jokowi-JK, Indonesia Sudah Sampai Mana yang diselenggarakan di Jakarta, Minggu (18/10/2015).
Eko mengatakan, sebelum pemerintah saat ini bekerja, produk domestik bruto (PDB) yang ada terkonsentrasi pada konsumsi. Sementara ruang fiskal dianggap tidak mampu mendukung jalannya pembangunan secara optimal.
Di sisi lain, banyak investasi yang ditanamkan justru mangkrak. "Jadi ini ada suatu cut off terhadap proses yang mangkrak untuk kemudian dilanjutkan. Dari situ yang dilihat, yang diinginkan pemerintah, yaitu membangun visi yang berkelanjutan," ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah kini tengan berupaya untuk menyelesaikan program pembangunan yang ada. Selama ini, konsentrasi pembangunan itu hanya berpusat di Pulau Jawa.
"Masyarakat di Papua atau di wilayah perbatasan hampir tidak tersentuh. Padahal jalan merupakan aspek paling penting dalam konektivitas," ujarnya.
Ia mencontohkan, harga satu sak semen di Sorong, Papua sebesar Rp 90 ribu, namun menjadi lebih dari Rp 1 juta jika sudah mencapai kawasan pegunungan pulau itu.
Penulis : Dani Prabowo
Editor : Egidius Patnistik
KOMPAS