logo
×

Senin, 30 November 2015

Jangan-jangan Sudirman Said Hanya Dijadikan Tumbal

Jangan-jangan Sudirman Said Hanya Dijadikan Tumbal
Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). TEMPO/Aditia Noviansyah
NBCIndonesia.com - Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, ada yang menarik terkait perseteruan antara Menteri ESDM Sudirman Said dengan Ketua DPR Setya Novanto (Setnov)  tentang dugaan kasus pencatutan nama Presiden dalam negosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport. Pasalnya, apa yang dilakukan oleh Sudirman Said tidak ada mendapat dukungan secara khusus lembaga eksekutif tempatnya bernaung.

"Jangan-jangan benar jika ada isu yang menyebutkan langkah Sudirman Said hanya mencari sensasi untuk menutupi kebobrokannya kinerjanya. Hal ini terlihat dengan tidak adanya dukungan kepada Sudirman Said seperti Presiden yang bilang A, Wapresnya bilang B, malah Menteri Polhukam bilangnya C," tutur Jajat dalam keterangannya di Jakarta, Senin (30/11).

Jajat menilai, keberanian Sudirman Said memang patut diapresiasi, namun sangat disayangkan pelaporan tersebut terkesan tergesa-gesa tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi seperti memakai KOP Surat Kementrian, permasalahan izin merekam dan sebagainya.

"Padahal jika dilakukan dengan perhitungan yang matang saya kira pak Sudirman Said tidak akan berada dalam posisi tersudut seperti sekarang ini," lanjutnya.

Tidak adanya dukungan dari lembaga Eksekutif mengharuskan Sudirman Said berjuang sendiri. Namun, yang menjadi pertanyaan besar adalah tidak adanya upaya dari Presiden Joko Widodo untuk melindungi bawahannya.

"Atau jangan-jangan Sudirman Said hanya akan menjadi tumbal terkait polemik perpanjangan kontrak PT Freeport ini," imbuh Jajat.(rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: