![]() |
Jokowi ESEMKA |
Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI) Panji Nugraha mengatakan, rencana tersebut merupakan bentuk pemborosan anggaran di tengah kondisi ekonomi yang tak stabil. Apalagi, pembelian helikopter tersebut bukan hal yang terlalu penting dan tak ada urgensinya.
"Sebaiknya Jokowi lebih mempopulerkan Super Puma buatan PT. Dirgantara Indonesia karya anak bangsa, dengan catatan jika Jokowi tidak dapat menahan diri untuk membeli helikopter sebagai kebutuhan," tegas dia dalam surat elektronik yang dikirim ke redaksi, Jumat (27/11).
Terlepas dari itu, Panji menilai, Jokowi telah berubah semenjak dari Walikota Solo menjadi Gubernur DKI Jakarta kemudian menjadi RI 1.
"Perubahannya yakni, rakyat masih ingat Jokowi membanggakan dan memakai mobil Esemka dari Solo hingga Jakarta, untuk mempopulerkan karya anak bangsa agar masyarakat mengkonsumsi produk-produk dalam negeri. Namun, saat ini Jokowi berubah 180 derajat dengan lebih memilih produk asing daripada dalam negeri.
"Jokowi tidak boleh lupa darimana ia berasal, dengan cara apa ia tumbuh dan popular di hadapan rakyat, kalau bukan karena membela kepentingan rakyat dan selalu ada ditengah-tengah rakyat ketika dibutuhkan. Namun, yang terjadi saat ini seolah Jokowi amnesia dengan segala hal yang dilakukannya di masa lalu hingga janji-janjinya untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia, tapi nyatanya Super Puma karya anak bangsa tidak membuat Jokowi tertarik," demikian Panji.(Rmol)