![]() |
Dewie Yasin Limpo |
Dari hasil itulah Seharusnya Mukhtar Tompo yang berhak menggantikan Dewie Yasin Limpo. Namun Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Makassar Jalaluddin Akbar keberatan jika Mukhtar Tompo naik menjadi anggota DPR. Jalaluddin Akbar menegaskan "Saya mengikuti perkembangannya dan berdasarkan ketentuan yang berhak menjadi PAW dari Ibu Dewie memang peraih suara terbanyak kedua, tetapi harus dipertimbangkan jika memang itu akan dilakukan," ujar Jalaluddin Akbar di Makassar, Sabtu (31/10/2015).
Lalu Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Makassar Jalaluddin Akbar mengatakan, dirinya akan mencoba segala cara dan berupaya agar pengganti Dewie nantinya adalah orang yang tepat. Jalaluddin sendiri mengakui:"Saya memang peraih suara terbanyak keempat setelah Dewie, Mukhtar dan Debora.. Tapi setelah ditelusuri, ternyata Mukhtar diduga melakukan penggelembungan suara dan itu tidak dibenarkan," katanya.
Pada saat itu Jalaluddin ngotot pernah menjabat menjadi pengganti antar waktu Dewie Yasin Limpo, meski berdasarkan data hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel nama Mukhtar Tompo berada di urutan kedua di bawah Dewi.Menurut Jalaluddin, Mukhtar Tompo tidak bisa menjadi pengganti Dewi di DPR RI lantaran diduga telah melakukan penggelembungan suara ketika pemilihan legislatif 2014 lalu.
Jalaluddin ngotot mensurfe data mekanisme PAw ,data yang diperolehnya di daerah pemilihan I meliputi Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar,Jeneponto, Bantaeng, dan Kabupaten Kepulauan Selayar sungguh mencenangkan.Misalnya versi KPU Makassar, ia memperoleh 5.668 suara sedangkan Mukhtar 2.925 suara. Sementara data real count, ia memperoleh 11.410 suara dan Mukhtar 2.329 suara. Selisih 5.742 suara.
Di KPU Gowa, Jalaluddin memperoleh 1.302 suara, Mukhtar 3.468. Sedangkan data real count ia memperoleh 4.921 suara dan Mukhtar 3.468 suara. Selisih 3.619 suara.Di KPU Takalar, ia memperoleh 229 suara dan Mukhtar 457 suara. Sedangkan versi real count ia memperoleh 829 suara dan Mukhtar 457 suara. Selisih 600 suara. Adapun Debora Bumbungan berada dibawahnya.
Berdasarkan rincian data yang diperoleh raihan suara Dewi Yasin Limpo yakni 39.514 suara. Disusul Mukhtar Tompo 18.621 suara, Debora Bumbungan 14.749 suara, Jalaluddin Akbar 8.700 suara, dan Sanusi Ramadhan 6.495 suara. Jalaluddin membantah, jika ini ada hubungannya dengan kursi yang ditinggalkan Dewie setelah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).Atas kasus dugaan menerima suap Rp 1,7 miliar terkait dengan proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga mikro hidro di Kabupaten Deiyai, Papua.
Menurut Dia "Data ini saya dapat melalui lintas partai, setelah pemilihan presiden," tutur Jalaluddin yang berprofesi sebagai pengacara tersebut hal ini baru diungkap karena data ini baru didapat. Jalaluddin melanjutkan, dalam waktu dekat data ini akan diserahkan ke DPP. Jalaluddin berharap DPP dapat menyikapi temuan tersebut dan segera mengambil keputusan.(rmn)