![]() |
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak saat menghadiri dialog anti-korupsi di Gedung Juang 45 Jalan Pemuda Semarang. |
"Dalam Islam itu, Rasulullah SAW tidak mau mensalati orang yang korupsi. Meski para sahabat dipersilakan untuk tetap salat," kata Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak saat menghadiri dialog anti-korupsi di Gedung Juang 45 Jalan Pemuda Semarang, Sabtu (7/11).
Diakuinya pernyataan itu berasal dari hadis Rasulullah SAW, yang merupakan salah satu bentuk hukuman sosial berupa tidak mensalati jenazah koruptor, tidak mengajak bicara dan bahkan tidak usah menengok saat koruptor itu sakit.
Oleh sebab itulah, tambahnya kami harus meneladani sikap Rasulullah sehingga model hukuman sosial seperti itu bisa dikembangkan oleh kelompok organisasi keagamaan lainnya dinegeri ini.
Menurutnya, dalam sejarah Islam, korupsi adalah musuh yang paling dibenci bahkan Rasul sendiri membenci. Tradisi itu bisa dibangun kembali asalkan ada komitmen dari generasi muda untuk melakukan perlawanan terhadap tindak pidana korupsi yang terjadi.
“Berdasarkan hasil survei lembaga anti-korupsi internasional tahun 2014 lalu, disebutkan, anak mudalah yang menduduki peringkat teratas dalam memerangi aksi korupsi,” ujarnya.
Karena itu dirinya mengajak pada generasi muda untuk menjadi pendorong gerakan sosial antikorupsi dan secara bersama-sama melawan korupsi yang semakin merajalela ini.