![]() |
Mediasi Ahok dan DPRD DKI. ©2015 merdeka.com/imam buhori |
"Tunggu saja nanti BPK nganterin (hasil audit investigasi) ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)," kata Taufik ditemui wartawan seusai menghadiri rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI, Sabtu (21/11/2015).
Ia berharap, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberi keterangan sejelas-jelasnya perihal tersebut. Bahkan, anggota Fraksi Partai Gerindra itu meyakini audit investigasi segera rampung.
"Kira-kira kalau Ahok (Basuki) hari Senin dipanggil, ya dua tiga hari lagi selesai itu (audit investigasi). Biasanya itu pemanggilan terakhir," kata Taufik.
Bahkan, saat wartawan bertanya perihal pemanggilan Basuki oleh BPK, Taufik berharap mantan Bupati Belitung Timur tersebut terbukti bersalah atas pembelian lahan tersebut.
"Ya, amin... Ahok tersangka," kata Taufik seraya masuk ke lift.
BPK RI sebelumnya akan memanggil Basuki pada Senin (23/11/2015) mendatang. Atas pemanggilan itu, Basuki mengaku telah menyiapkan semua data yang dibutuhkan BPK RI.
Salah satunya adalah dokumentasi video rapat pimpinan (rapim) yang pernah menyinggung permasalahan pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras. Pada video itu, dijelaskan bagaimana Pemprov DKI membuat keputusan membeli lahan tersebut.
"Makanya, itu yang saya maksudkan, kenapa seluruh rapat harus diunggah ke YouTube. Ini harus ada proses pembelajaran yang bisa mengetahui kamu melakukan apa atau kenapa kamu putuskan izin peruntukan tanah ini boleh atau tidak," kata Basuki.
BPK menemukan adanya indikasi kerugian daerah hingga Rp 191 miliar. Hasil audit investigasi akan selesai pada pertengahan November 2015.(kmp)