logo
×

Minggu, 01 November 2015

Prediksi Wanda Hamidah: "Jika Prabowo Presiden "Enggak Bisa Ngekritik Lagi", Sekarang?

Prediksi Wanda Hamidah: "Jika Prabowo Presiden "Enggak Bisa Ngekritik Lagi", Sekarang?

NBCIndonesia.com - Semasa kampanye pemilihan presiden lalu, ada kampanye hitam yang menyatakan kebebasan berpendapat dan berekspresi akan diberangus jika Prabowo Subianto terpilih sebagai presiden. Juga ada kampanye negatif, yang antara lain dilakukan mantan anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PAN dan mantan artis, Wanda Hamidah. Ketika itu, Wanda adalah pendukung calon presiden Joko.

“Jangan sampai nanti engga bisa ngeritik lagi.. baru nyesel..” demikian ditulis Wanda di lini masa Twitter-nya pada 4 Juni 2014.

Kenyataannya, begitu Joko yang terpilih, Kapolri Badrodin Haiti mengeluarkan Surat Edaran tentang Penanganan Ujaran Kebencian, meski sebelumya sudah ada undang-undang yang mengatur tindak pidana soal pernyataan yang memuat kebencian. Gubernur DKI Jakarta Ahok, yang jadi gubernur bukan karena dipilih rakyat, tapi karena Joko jadi presiden, juga mengeluarkan peraturan yang hanya membolehkan demonstrasi dilakukan di tempat yang telah ia pilihkan.

Menanggapi surat edaran Kapolri itu, mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sekarang menjadi Ketua Bidang Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum DPP Partai Demokrat, Andi Arief, lewat akun Twitter-nya pada Sabtu ini (31/10) menyatakan ketidaksetujuannya atas aturan itu dengan menulis kata-kata bernada makian.

“Jokowi hilang akal, mundur saja,” tulis Andi Arief. Presiden Joko, tambahnya, telah mengkhianati demokrasi. “Jokowi kampret, mundur saja,” katanya lagi.


Nama Wanda Hamidah juga mendadak ngetop lagi seiring dengan muncul surat edaran Kapolri dan peraturan Ahok itu. Padahal, nama Wanda Hamidah sudah sejak beberapa lama senyap dari pemberitaan, setelah media massa banyak memberitakan gunjang-ganjing rumah tangganya dan kemudian memberitakan hubungan Wanda dengan pria yang usianya 10 tahun lebih muda.(pribuminews)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: