logo
×

Senin, 30 November 2015

Rusia Kirim Kapal Perang ke Selat Bosporus Turki

Rusia Kirim Kapal Perang ke Selat Bosporus Turki
Kapal perang Rusia dikirim ke Selat Bosporus.
NBCIndonesia.com - Seorang pengamat di Istanbul yang mengumpulkan bukti dari apa yang tampak mengemukakan bahwa aktivitas angkatan laut Rusia meningkat. Aktivitas yang bersifat militer itu dengan bergeraknya kapal dari Laut Hitam menuju Mediterania melalui Selat Bosporus. Sekadar diketahui, Bosporus adalah sebuah selat yang memisahkan Turki bagian Eropa dan bagian Asia, menghubungkan Laut Marmara dengan Laut Hitam.

Kapal Turki menjelaskan banyak kapal, termasuk kapal pendarat tank dengan busur dan buritan landai untuk bongkar muat kendaraan terus bergerak. Mereka berspekulasi bahwa aktivitas itu mungkin terkait dengan pengiriman bala bantuan untuk Suriah.

Euronews mengirim permintaan resmi untuk meminta komentar ke Kementerian Pertahanan Rusia, tetapi hingga kini tidak mendapat respon. Sebelumnya, Angkatan Laut Rusia mengirimkan tiga tambahan kapal perang, yaitu kapal intelijen Priazovye SSV-201, dan dua kapal pendarat Minsk dan Novocherkassk untuk menyeberangi selat Bosphorus,

Seorang fotografer yang juga pengamat kapal militer amatir, Yoruk Isik, mengaku berdasarkan hasil penglihatannya terdapat aktivitas militer dan simbol yang dapat dijumpai di Ukraina. Dia secara tidak langsung menyimpulkan, tentara Rusia yang baru saja berperang di Ukraina adalah yang dikirim menuju perbatasan Turki melalui jalur laut.

"Dalam kelompok pengamatan kami, perkembangan yang paling penting kami telah melihat bahwa kapal komersial juga telah digunakan untuk membawa peralatan militer, meskipun tidak besar. Ada prafabrikasi (pengerjaan serangkaian komponen dalam skala besar) barak, tangki air dan truk militer. Kami juga melihat logo yang digunakan oleh pasukan Rusia yang dikerahkan di Ukraina."

Isik mengatakan kepada Euronews tentang  kegiatan militer Rusia yang tidak biasa pada akhir musim panas ini, secara paralel dengan keterlibatan Moskow dalam perang sipil Suriah. Dia pun berbagi foto di akun Twitter,-@yorukisik.

"Laju lalu lintas ini telah revved hobi kita - kita hampir tidak bisa bersaing dengan semua kapal. Setiap hari minggu,  ada sebuah kapal militer Rusia di Bosphorus. Beberapa hari dua atau tiga kapal Rusia berlalu, pada waktu yang berbeda atau pada waktu yang sama. Sebagai contoh, Sabtu, ada satu kapal kembali ke asalnya di pelabuhan Sevastopol, sementara yang lain di Mediterania berpapasan di sini, di bawah Jembatan Bosphorus."

Sebuah pernyataan kementerian pertahanan Rusia yang dikutip oleh US Naval Institute pada Kamis lalu mengatakan pergerakan kapal-kapal Rusia itu menuju "Kegiatan pelatihan anti-kapal selam, anti kapal, pertahanan udara dan pencarian dan penyelamatan".

Wartawan Euronews, Bora Bayraktar menyimpulkan: "Para fotografer amatir kita berbicara untuk mengatakan lalu lintas kapal militer Rusia di Selat telah dipercepat sejak Agustus. Kelihatannya sangat mungkin bahwa ini akan meningkatkan Rusia mencoba untuk membangun sebuah pangkalan angkatan laut baru di Suriah dan mendukung rezim Presiden Assad. "

Sebelumnya, tokoh politik Partai Demokrat Liberal Rusia, Vladimir Zhirinovsky menyerukan Presiden Vladimir Putin untuk menghapus salah satu kota terbesar di Turki. Hal itu sebagai respon atas ditembaknya pesawat Angkatan Udara Rusia, Sukhoi SU-24 di wilayah perbatasan Turki dan Suriah.

Menurut Zhirinovsky, keputusan Turki menembak jet tempur Rusia merupakan tindakan bodoh. Untuk itu, ia mendesak agar Putin meluncurkan senjata nuklir guna menewaskan sembilan juta warga Istanbul.

"Sebuah serangan nuklir dapat menghancurkan Istanbul sangat mudah. Hanya satu bom nuklir di Selat Istanbul akan menyapu bersih kota," kata Zhirinovsky kepada Moscow Speaking Radio, sebagaimana dilaporkan Daily Star, Sabtu (28/11).

Dengan menembakkan rudal nuklir ke lautan, kata dia, nantinya Kota Istanbul akan terkena banjir bandang. "Ini akan menjadi seperti banjir yang mengerikan, air akan naik menjadi antara 10m dan 15m dan kota akan (banjir)," ujar Zhirinovsky.(rol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: