NBCIndonesia.com - Kasus dugaan kongkalikong menyangkut perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia yang ditengarai melibatkan Ketua DPR RI yang juga politisi Partai Golkar, Setya Novanto, terus bergulir liar.
Terjadi "perpecahan", baik di kalangan elite pemerintah maupun parlemen. Terutama di parlemen, karena sejumlah anggota DPR RI yang memiliki kedekatan dengan Setya Novanto, mulai membelokkan isu yang digunakan untuk balik menyerang Sudirman Said, Menteri ESDM, sosok yang membongkar dugaan kongkalikong ini.
Sebaliknya, anggota-anggota DPR RI yang selama ini berada "di luar lingkaran" Setya Novanto, ramai-ramai melontar cecaran yang memuncak pada desakan agar yang bersangkutan mundur dari posisinya sebagai ketua dewan.
Bagaimana jika kedua pihak dihadapkan? Tentunya riuh dan seru. Najwa Shihab, wartawati senior dalam acara yang dipandunya di salah satu stasiun televisi swasta, mempertemukan dua pelantang utama dari kedua kubu.
Fadly Zon dari kubu pro Setya Novanto dan Ruhut Sitompul dari kubu kontra. Najwa juga menghadirkan Junimart Girsang yang mewakilli Majelis Kehormatan Dewan (MKD) serta Lucius Karus, peneliti FORMAPPI.

Ia justru memandang, upaya Sudirman Said untuk membongkar dugaan kasus kongkalikong ini sebagai tindakan kriminal. Merekam pembicaraan secara diam-diam, adalah kejahatan dan layak dihadapkan ke muka hukum.
Ruhut Sitompul menggugat argumentasi Fadly Zon. Menurut dia, tindakan Setya Novanto adalah tindakan yang memalukan. Sejumlah sergahan Ruhut sempat membuat Fadly Zon tergeragap dan mengulang-ulang argumentasinya.
Simak videonya.(tn)
