![]() |
Joko Widodo (Jokowi) mencoba buah asli Papua, Matoa saat berkunjung di Desa Yoka, Distrik Heram, Jayapura, Kamis (5/6/2014). |
Presiden Jokowi mencontohkan kabupaten tersebut terletak di Merauke, tepatnya di Desa Wakeko yang memiliki hamparan tanah datar yang sangat luas sekitar 4,6 juta hektare (Ha). Memang diakui Jokowi, setelah diidentifikasi kesiapannya, yang mampu dikerjakan baru 1,2 juta Ha untuk tanam padi, jagung dan tebu.
"Coba kalau semuanya 4,6 juta Ha itu bisa dikerjakan semuanya. Saat ini sudah ada 5.000 ha yang dicoba, hasilnya 1 Ha bisa 8 ton padi," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (25/5).
Menurut dia, jika seluruh luas wilayah mampu dimaksimalkan maka akan didapat padi hampir 37 juta ton sekali panen. Sedangkan, jika dua kali panen berarti 74 juta ton. Asumsinya 8 ton dikalikan dengan 4,6 juta Ha.
"Kalau tiga kali panen dan bisa ditangani baik bisa 110 juta ton. Hanya dari satu kabupaten. Padahal produksi nasional kita 60-70 juta ton. Artinya, kalau serius kita kerjakan di Merauke ini, bukan hanya rampung, tapi kita akan berlimpah panennya," jelas dia.
Dia menambahkan, di sekitar Merauke pun ada kabupaten yang memiliki kondisi yang sama. Dengan hal tersebut, Jokowi sangat optimis Merauke dapat menjadi lumbung beras nasional bahkan internasional.
"Tanahnya datar, subur, kanan kiri ada sungai yang besar yang bisa dikerjakan," ungkapnya.
Seperti diketahui, pemerintah menghitung saat ini konsumsi beras nasional mencapai 28 juta ton per tahun. Angka ini didapat dengan asumsi tiap satu penduduk Indonesia rata-rata mengonsumsi 114 kilogram (Kg) beras per tahun.(mdk)