![]() |
Ilustrasi |
Demikian dikatakan mantan Ketua Umum LMND dan Juru Bicara Komite Persiapan Liga Pemuda Indonesia-KP-LPI, Lamen Hendra Saputra dalam pernyataan kepada intelijen, beberapa hari lalu.
Menurut Lamen, bahwa kekayaan alam Papua harus kembali ke bangsa Indonesia, dikelola Bangsa kita dengan berdikari. Para kapitalis rente yang selama ini menggerogoti bagaikan rayap, harus dibersihkan dari bumi Indonesia.
“Meskipun meragukan pemerintahan Jokowi berani menasionalisasi Freeport dalam waktu dekat, namun kita masih berharap setidaknya pada 2019 tidak terjadi pembicaraan yang menyetujui perpanjangan kontrak Freeport,” jelasnya.
Lamen mengutarakan, saham swasta nasional juga sebanyak 9,36% yang sempat dimiliki oleh Aburizal Bakrie, bos Setya Novanto, dijualnya kembali separuhnya kepada Freeport tahun 1992 dan dijual sisanya kepada Bob Hasan pada 1997 -yang kemudian dijual Bob Hasan kembali kepada Freeport tahun 2002.
“Royalti yang dikenakan terhadap produksi emas Freeport juga terlalu rendah, hanya 1%, dan sudah berlangsung terlalu lama (hingga Juli 2014). Maka wajar bila Menko Maritim Rizal Ramli berpendapat, bahwa tingkat royalti harus segera dinaikkan ke 6-7% untuk mengkompensasi ketidak adilan selama ini,” jelas Lamen.
Lamen mengutarakan, kewajiban PT Freeport untuk melakukan nilai tambah ekonomi, membangun smelter, tidak pernah konkret, padahal juga sudah diamanatkan di KK 1991.
“Wanprestasi berikutnya adalah soal lingkungan. Seorang ahli lingkungan hidup dari ITB menyatakan, bahwa sejak ditetapkannya keputusan no.55/MENLH/12/1997 (tentang AMDAL, RKL-RPL), Freeport telah menimbulkan berbagai pelanggaran dan sudah menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup,” pungkas Lamen.(itl)