Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di ruang kerjanya, di Balaikota Jakarta. |
Demikian dikatakan pengamat Muhammad Huda dalam pernyataannya kepada intelijen, Rabu (2/12). “Ahok itu menutupi kelemahan dengan marah dan mengakui dirinya hebat. Padahal seseorang hebat itu dinilai dari orang lain,” papar Huda.
Menurut Huda, Ahok mulai khawatir karena kasus RS Sumber Waras mulai ada titik terang. “Data BPK membuktikan ada kerugian negara dalam kasus RS Sumber Waras, dalam hal ini Ahok tidak bisa mengelak,” ungkap Huda.
Huda mengutarakan, mundurnya Kepala Dinas Tata Air DKI Tri Djoko Sri Margianto menunjukkan adanya ketidakcocokan dengan kepemimpinan Ahok. “Lama-lama beberapa kepala dinas pada mundur. Ahok memimpin seenaknya saja, bukan mengayomi tetapi mengintimidasi. Ahok merasa mendapat dukungan media besar bisa seenaknya saja,” jelas Huda.
Sebelumnya Ahok merasa dirinya dan mantan pasangannya Joko Widodo (Jokowi) di Pilkada DKI 2012 telah berhasil membuat standar baru pejabat di Indonesia.
“Kita (Ahok dan Jokowi) sudah kasih suatu standar. Dulu orang stigmanya tidak mungkin ada Politikus yang jujur, yang tidak terima suap, dan pasti korupsi dan rakus,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (2/12).(itl)