![]() |
Istimewa |
"Pemberantasan korupsi sudah tahapan praktik sehingga seruan ayo kerja sudah sangat tepat. Kita perlu kerja keras dan kerja cerdas. Kita perlu bersinergi untuk Indonesia bebas dari korupsi," ujarnya di Gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12)
Ruki menyebut setidaknya ada dua faktor penyebab korupsi, yaitu manusia dan sistem.
"Faktor manusia kita kategorikan pertama sebagai corruption by needs, contohnya korupsi yang terjadi di lingkungan golongan bawah seperti pegawai negeri sipil, tentara, tamtama, Polri dan pegawai kecil lainnya, dan ini biasanya disebut korupsi kecil-kecilan atau petty corruption," jelasnya
Corruption by needs ini tidak bisa diatasi dengan hanya penegakan hukum, tapi lewat perbaikan sistem yang di antaranya meningkatkan kesejahtaraan pegawai. Sebaliknya dengan corruption by grade, lanjut Ruki. Korupsi ini terjadi karena adanya sifat keserakahan manusia.
"Orang serakah ini hanya bisa diamputasi artinya diputuskan dan kita pertanggungjawabkan lewat hukum. Hal ini juga tentunya diikuti dengan perbaikan sistem, menjadi lebih baik sehingga tak menjadi peluang terjadi korupsi," paparnya
Sistem yang salah dan lemah juga berpotensi terjadinya korupsi. Oleh karena itu yang harus dilakukan oleh lembaga negara adalah memperbaiki sistemnya supaya tidak terjadi korupsi lagi di jenjang pemerintahan, tutupnya.(rmol)