logo
×

Minggu, 17 Januari 2016

Berhasil Lakukan Pencitraan, Aktivitas Gafatar Sempat Bersinergi dengan Pemerintahan

Berhasil Lakukan Pencitraan, Aktivitas Gafatar Sempat Bersinergi dengan Pemerintahan
Dokter Rica Tri Handayani
NBCIndonesia.com - Sebelum hilangnya Dokter Rica Tri Handayani dan anaknya pada Desember 2015 silam terkuak ke publik lantaran 'diculik' oleh Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), organisasi ini tergolong berhasil dalam hal pencitraan.

Pasalnya, dalam melangsungkan kegiatannya, organisasi ini termasuk berhasil menjalin kerja sama dengan sejumlah instansi pemerintah. Ini menandakan geliat aktivitasnya mampu bersinergi dengan pemerintahan baik di pusat maupun di daerah.

Akan tetapi, sejak ada laporan hilangnya dokter Rica Tri Handayani, Gafatar mulai dipersoalkan publik karena gerakannya yang cenderung berupaya menambah anggota secara diam-diam. Sampai pada akhirnya terjadi kasus dokter Rica menghilang dari Yogyakarta dan tidak dapat dikontak.

Namun, masalah menyangkut Gafatar tak seta merta selesai begitu saja begitu Dokter Rica ditemukan pada 11 Januari 2016. Pasalnya, korban hilang bukan hanya dokter Rica. Tak sedikit laporan yang masuk ke polisi menyebutkan kehilangan sanak keluarganya yang diduga bergabung dengan Gafatar.

Sementara, saat ditemukan, Rica sedang menggendong anaknya di depan gerai sebuah maskapai penerbangan. Dia bersama tiga korban lain yang berasal dari Boyolali, Jawa Tengah, dan dua orang perekrutnya, sepasang suami istri berinisial E dan V.

"Sedang berdiri di konter 'airlines' lokal. Mereka akan menuju Semarang dengan tiga orang korban asal Boyolali," kata Kapolda Yogyakarta Brigjen Polisi Erwin Triwanto seperti dikutip dari pemberitaan Antara, Minggu (17/1/2016).

Dijelaskan Kapolda, penelusuran terhadap dokter Rica dilakukan setelah polisi melakukan olah TKP di rumah korban. Polisi menemukan barang bukti berupa bungkus kartu perdana dan bungkus telepon genggam yang baru dibeli dokter Rica sebelum meninggalkan rumah.

Keberadaan dokter Rica kemudian ditelusuri melalui sinyal telepon genggam yang baru dipakainya. Dari penelusurannya, dietmukan Dokter Rica berada di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Diduga ada kegiatan besar yang diselenggarakan komunitas Gafatar di wilayah itu. (ts)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: