logo
×

Senin, 08 Februari 2016

Catat, Jokowi Bisa Jatuh Akibat Kereta Cepat

Catat, Jokowi Bisa Jatuh Akibat Kereta Cepat

NBCIndonesia.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AM Fatwa meminta Presiden Joko Widodo menghentikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Pasalnya, proyek yang disokong Tiongkok itu pasti akan berujung masalah.

‎”Pasti ini akan berekor panjang. Jadi, saya mengetuk hati nurani presiden, jangan terpengaruh telunjuk-telunjuk orang-orang itu. Tapi, Jokowi sebagai presiden pilihan rakyat, harus menggunakan hati nuraninyya, cabut keppres itu, dan hentikan proyek itu," ujarnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (6/2).

Mantan wakil ketua DPR itu menegaskan, ada yang sengaja bermain dan memengaruhi Jokowi dalam proyek senilai USD 5,5 miliar itu. Ia melihat ada yang sengaja ingin menjerumuskan Jokowi. Sebab, presiden yang juga kader PDI Perjuangan itu sempat tidak setuju dengan megaproyek tersebut.

"‎Ada kekuatan-kekuatan di sekitarnya itu yang tidak sanggup dia mengatasinya. Ada beberapa SMS masuk ke saya. Biarkan saja itu akan mempercepat kejatuhan Jokowi bila dia meneruskan," ungkapnya.

‎Apalagi, lanjut dia, Tiongkok meminta jaminan pemerintah Indonesia atas proyek itu. Negeri Panda itu pun pasti punya syarat tertentu sehingga mau menggelontorkan uangnya untuk investasi besar di Indonesia.

Hanya saja, lanjutnya, bisa saja syarat yang ditawarkan Tiongkok itu merugikan Indonesia. Sebab, teknisi atau pun pekerja kereta cepat akan didatangkan langsung dari Tiongkok.

"Ini kebangkrutan pemerintahan Jokowi kalau dia meneruskan ini. Itu pun bertentangan dengan revolusi mentalnya Jokowi," ucapnya.

Selain itu, kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu, keputusan pemerintah Indonesia memilih Tiongkok ketimbang Jepang dalam proyek kereta cepat juga punya efek diplomatik. Pasalnya, Jepang pasti tersinggung.

"Dan, daripada tersimpan di hati kedua negara ini, lebih baik proyek kereta cepat itu ditinjau kembali. Atau lebih tegas dibatalkan saja," pungkasnya.(dna/JPG)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: