logo
×

Sabtu, 06 Februari 2016

Diingatkan Soal Kereta Cepat, Jokowi Cuek Bebek

Diingatkan Soal Kereta Cepat, Jokowi Cuek Bebek

NBCIndonesia.com - Berbagai kritik terkait pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung terus mengarah kepada Presiden Jokowi. Jokowi dianggap telah dibohongi menterinya sendiri, termasuk konsultan kereta cepat tersebut.

Hal ini salah satunya diungkapkan Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo. Ia menilai, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah proyek mahal yang tidak akan pernah laku.

Ia pun meyakini bahwa konsultan kereta cepat tersebut telah membohongi pemerintah, khususnya Jokowi. Sebab, konsultan kereta cepat menyebut akan ada 60 ribu penumpang per hari, yang dinilainya sangat tidak mungkin.

Oleh karenanya, ia mengaku sudah menyampaikan kepada Jokowi terkait hal itu, namun Jokowi cuek bebek.

"Pada waktu mau ratas (rapat terbatas) saya bilang kepada Presiden tolong panggil konsultan yang buat studi-nya, suruh dia jabarkan kepada Bapak dan kabinet dari mana dia jabarkan 60 ribu orang bisa untung. Bunga 2 persen saja sudah buat negara bangkrut. Dari mana orang naik 60 ribu per hari loh. Gimana ngitung-nya," kata Agus kepada wartawan, Jumat (5/2/2016).

Sebelumnya, kritik yang sama juga diungkapkan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. Ia meminta Jokowi melakukan kajian kembali terhadap pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Pasalnya, saat ini terdapat beberapa permasalahan seperti pembebasan lahan hingga urgensi kereta cepat bagi masyarakat Indonesia.

"Saya kagum awalnya terhadap program Jokowi yang fokus kepada maritim sesuai Nawacita. Tapi kita terkejut ketika tiba-tiba presiden sudah meresmikan kereta cepat. Lautnya pindah ke Bandung. Saat ini pun timbul berbagai persoalan. Saya harapkan Jokowi kembali melakukan kajian. Kita minta agar Presiden Jokowi Insaf," ujar Fahri dalam diskusi publik di Gedung Nusantara III DPR RI, Jakarta, Selasa (2/1/2016).

Menurut Fahri, selama ini pembangunan proyek kereta cepat tidak didasari oleh kajian komperhensif. Bahkan, program ini tampak dipaksakan demi tercapainya target peletakan batu pertama pada 21 Januari lalu.

"Program ini dipaksakan. Dengan kajian yang sangat singkat dan tidak memperhatikan prinsip kehati-hatian. Ini juga bertentangan dengan rencana Jokowi yang ingin membangun dari daerah. Bukan dari pusat," jelasnya.

Namun begitu, meski banyak kritik, Jokowi tak bergeming. Jokowi memastikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dilanjutkan sampai selesai. Hal itu ia katakan saat bertemu sejumlah pegiat media sosial atau selebtweet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/2/2016).

"Beliau bersikeras (melanjutkan proyek kereta cepat) karena percaya masa depan bukan di kendaraan pribadi, jadi mesti tingkatkan transportasi umum," kata komposer musik sekaligus pegiat media sosial (medsos), Addie MS, seusai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/2/2016) siang. (ts)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: