logo
×

Minggu, 21 Februari 2016

Tepuk Tangan Hadirin Terlalu Riuh, SBY: Jangan Terlalu Panjang, Nanti Dikira Saya Ingin Jadi Presiden Lagi

Tepuk Tangan Hadirin Terlalu Riuh, SBY: Jangan Terlalu Panjang, Nanti Dikira Saya Ingin Jadi Presiden Lagi

NBCIndonesia.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar pertemuan dengan para netizen guna membahas revisi UU Nomor 30 tahun 2002 tentang KPK. Dalam kesempatan itu, SBY dan netizen sepakat menolak UU KPK direvisi karena takut lembaga antirasuah itu dilemahkan.

Ada momen menarik di saat pertemuan tanya jawab berlangsung antara netizen dan SBY. SBY meminta agar para hadirin tidak bertepuk tangan terlalu riuh, karena khawatir masih disebut sebagai Presiden Indonesia.

"Sudah kalian tepuk tangannya jangan terlalu panjang, nanti dikira saya masih pengen jadi presiden lagi," kata SBY didiskusi revisi UU KPK di Cibubur, Jakarta, Sabtu (20/2). Para netizen pun tertawa dan tepuk tangan lagi.

Menurut SBY, Presiden RI-3 BJ Habibie, Presiden RI-4 Abdurahman Wahid dan Presiden RI-5 Megawati Soekarnoputri tak pernah mengalami tekanan gerakan anti korupsi. Sebab, keluarga, kader partai dan para menteri tak pernah terlibat korupsi.

"Saya ingin menyampaikan hal penting, dari presiden yang memimpin era reformasi dari Habibie, Gus Dur, Mega dan saya. Saya paling merasakan dan mengalami getirnya tekanan gerakanan antikorupsi dan dampak eksesnya saya juga harus menerima sejumlah menteri saya dinyatakan bersalah tindakan korupsi, dan kader saya, bahkan besan saya, juga mendapatkan tindakan dari KPK. Saya harus menerima itu walaupun saya sedih," kata dia.

Dia juga mengklaim tak pernah mengintervensi KPK, meski kader, keluarga dan para menteri kabinet bersatu terlibat kasus korupsi. Dia juga tak menyerang lawan politik dengan menggunakan KPK untuk mengusut kasus korupsi yang dilakukan partai oposisi.

"Memberantas korupsi tidak mudah mengembalikan telapak tangan tapi gerakan anti korupsi tidak boleh melemah, apalagi itu dibatasi, entah itu undang-undang atau campur tangan itu. Kalau saya egois ngapain, meskipun saya harus menjadi korban waktu itu mendukung pemberantasan korupsi, melalui fraksi kami saat ini," tandasnya. (mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: