
NBCIndonesia.com - Bendahara Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Bambang Soesatyo menilai persaingan Calon Ketua Umum Partai Golkar makin memanas.
Dengan begitu Bamsoet mengimbau timses kandidat caketum Golkar agar bermain sehat dan menghindari praktik pembusukan terhadap lawan.
"Saya mengendus ada beberapa serangan kampanye hitam yang dilancarkan pihak lawan terhadap Ade Komarudin atau Akom. Mulai dari isu politik uang, gratifikasi jet pribadi, LHKPN dan masih ada lagi kampanye hitam lainnya," kata Bamsoet pada pesan singkatnya, Minggu (13/3/2016).
Bahkan tim sukses Ade Komarudin ini memprediksi serangan kampanye hitam takkan berhenti. Termasuk serangan soal perjanjian di mana Akom takkan maju jadi calon ketua umum.
"Surat perjanjian yang menyebut bila Akom tak akan maju jadi calon Ketua Umum Partai Golkar sudah diedarkan oleh kelompok tertentu ke seluruh daerah. Padahal surat perjanjian tersebut diragukan keasliannya," ungkapnya.
Ketua Komisi III DPR RI ini mengungkap adanya rapat harian terbatas bersama Ketua Umum ARB, Ketua Harian MS Hidayat, Titik Suharto, dan beberapa politisi Golkar sebelum Akom ditunjuk jadi Ketua DPR RI. Dalam rapat itu, tidak ada kesepakatan bahwa Akom tidak boleh mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Golkar.
Yang ada adalah, Ketua umum ARB dengan persetujuan peserta rapat menunjuk Akom menggantikan Novanto yang terseret kasus 'Papa Minta Saham', dengan suatu ketentuan Akom tidak boleh menginisiasi adanya Munas karena masih proses hukum di MA.
"Jadi perjanjiannya adalah Akom tak boleh mendorong terjadinya Munas atau Munaslub karena sedang dalam proses hukum di Mahkamah Agung (MA)," katanya.
"Bahwa kemudian isinya diubah jadi tak mencalonkan, ini yang jadi tanda tanya. Yang saya heran, dari mana orang-orang itu menyebarkan dokumen yang harusnya berada di laci Pak ketua umum (Ical). Artinya ada yang curi dokumen itu dari laci ketum," tambahnya.(ts)