logo
×

Rabu, 30 Maret 2016

Banyak Relawan Dinilai Bak Politisi, Mendukung Demi Incar Jabatan

Banyak Relawan Dinilai Bak Politisi, Mendukung Demi Incar Jabatan

NBCIndonesia.com -  Peneliti politik LIPI Siti Zuhro mengapresiasi munculnya generasi muda yang berpartisipasi dalam hajat besar politik baik pilkada maupun Pemilu sebagai relawan salah satu kandidat kepala daerah.

“Dengan munculnya orang muda yang turun di pemilu sebagai relawan dan sebagainya harus menghadirkan (nuansa) segar,” ujar Siti Zuhro saat menghadiri Diskusi Publik Jalur Perseorangan, Penguatan Demokrasi atau Deparpolisasi di Jakarta, Rabu (30/3).

Awalnya, relawan menurut Siti Zuhro, sangat membantu sistem demokrasi kita. Namun, Dia menyayangkan adanya relawan yang menyimpang dari kerelaannya yang dapat disaksikan pada pemilihan presiden 2014 lalu yang berujung menginginkan juga kekuasaan.

“Karena relawan itu sudah disimpangkan oleh para relawan. Yang tidak rela banyak. Sehingga mengganggu menurut saya ketika sudah dilantik,” tambahnya.

Lebih lanjut, Siti Zuhro mengatakan bahwa relawan saat ini tidak bekerja tanpa pamrih. “Tidak ada makan siang gratis. Artinya mereka juga berpikir kalau kamu menang berarti tolonglah saya diberi reward,” paparnya.

Siti juga mengungkapkan bahwa relawan, sebagian besar kini sudah bertranformasi seperti politisi. Menjadi relawan untuk berpijak mencapai kekuasaan yang diinginkan. “Bagaimana ujung-ujungnya dia menjadikan pilkada sebagai stepping stone (batu loncatan). Relawan juga menginvestasikan itu,” imbuhnya.

Menanggapi adanya lembaga survei yang juga merupakan relawan, Siti mengingatkan KPU untuk jeli melihat hal tersebut. Karena KPU memiliki otoritas untuk mengatur hal tersebut dan memberikan penalti atau sanksi apabila ada lembaga survei partisan.

Siti Zuhro juga menambahkan bahwa lembaga survei yang juga sebagai relawan seharusnya bergerak hanya di internal partai atau perseorangan karena akan mengganggu konsentrasi dan menjadi bias di masyarakat. Hasil surveinya pun hanya dipublikasikan untuk internal.

“Ketimbang nanti melakukan kebohongan publik,” tambahnya. (it)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: