
NBCIndonesia.com - Dua wartawan Australia dari media ABC program Four Corners ditahan setelah coba bertanya kepada Perdana Menteri Malaysia Najib Razak terkait tuduhan korupsi yang menderanya.
Seperti dikutip Malaysian Insider, penangkapan dilakukan terhadap jurnalis Lonton Besser dan seorang juru kamera. Warga setempat yang mendampingi para wartawan, Edgar Ong, juga turut ditahan.
"Tim ABC 4Corners ditahan di Malaysia setelah mencoba bertanya pada PM Najib Razak soal skandal korupsi," ujar Sally Neighbour, produser eksekutif program tersebut.
Peristiwa ini terjadi di Kampung Haji Baki, Kota Sentosa, Kuching pada Sabtu (12/3) saat Najib datang untuk meresmikan program Malaysian National Digital Inclusion.
Wartawan ABC saat itu menanyakan Najib soal tuduhan korupsi hingga US$1 miliar dari lembaga investasi 1MDB yang mengalir ke rekening pribadinya.
Najib tidak menjawab pertanyaan itu dan pihak keamanan mencegah keduanya terus mendekat. Polisi Kota Sentosa kemudian mencokok mereka sekembalinya ke kamar hotel.
Mereka dikenakan tuduhan pelanggaran Pasal 186 terkait gangguan terhadap pegawai publik dalam melakukan pekerjaannya.
Kepala polisi Kuching Dev Kumar M.M. Sree Shunmugan mengatakan kedua wartawan ABC itu telah dibebaskan setelah membayar jaminan. Namun paspor mereka ditahan untuk penyelidikan dan harus melapor kembali pada 16 Maret mendatang.
Menurut Kumar, keduanya dianggap melanggar garis batas keamanan dan mencoba mendekati Najib dengan agresif. "Keduanya ditahan karena melanggar instruksi polisi untuk tidak melanggar garis batas keamanan," kata Kumar.
Pengacara mereka, Albert Tang, membantah tuduhan tersebut. Menurut Tang, mereka hanya menjalankan tugas sebagai seorang wartawan.
"Mereka hanya menjalankan tugas dan bertanya kepada perdana menteri. Mereka berhenti ketika dilarang. Mereka membantah tuduhan mengganggu siapapun dan tidak ada garis batas keamanan," kata Tang.
Peristiwa ini terjadi di tengah tuduhan korupsi yang kian deras terhadap Najib. Sebelumnya laman Wall Street Journal melaporkan adanya aliran dana hingga US$1 juta ke rekening Najib, diduga dari lembaga investasi negara 1MDB.
Pengadilan Malaysia menyatakan bahwa dana tersebut adalah hadiah dari sebuah keluarga di Arab Saudi, dan sebagian besar telah dipulangkan. Namun, laporan terbaru media justru menafikan adanya hibah tersebut.
Kasus ini semakin besar di mata publik setelah petinggi UMNO dan mantan PM Malaysia, Mahathir Muhammad, memutuskan keluar dari partai penguasa tersebut. Mahathir mengaku akan menggulingkan pemerintahan korup Najib.(cnn)