logo
×

Kamis, 10 Maret 2016

Cium Tangan Puan Dan Penjarakan Guru Honorer, Menteri Yuddy Kena Bully

Cium Tangan Puan Dan Penjarakan Guru Honorer, Menteri Yuddy Kena Bully

NBCIndonesia.com - Aksi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi memenjarakan seorang guru honorer menuai protes keras dari masyarakat.

Yuddy dinilai terlalu arogan dan antikritik. Bahkan, masyarakat membanding-bandingkan ketimpangan sikap Yuddy yang membebek ke atas tapi menindas ke bawah.

“Ini kan yg cium tangan puan wkt brjabat tangan kan... Jgn mentang2 jd pjabat pak... Jabatan hny smentara.. Tangan Tuhan lebih sadis jika brkehendak... Hati2...,” kata pemilik akun B'ginilah Bang Yost, yang dipantau Kamis (10/03/2016).

Seperti diketahui, Yuddy sempat terjepret kamera mencium tangan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Kejadian yang diabadikan jurnalis itu dilakukan sebelum sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, 30 Maret 2015. Padahal, usia Menteri Yuddy terbilang lebih tua 5 tahun dibanding usia Menteri Puan. Yuddy dilahirkan pada tahun 1968, sementara Puan lahir tahun 1973.


Foto: Yuddy mencium tangan Puan yang diabadikan jurnalis Antara

Yuddy juga dinilai terlalu menunjukkan kuasa atas orang-orang kecil seperi Mashudi, guru honorer SMA 1 Brebes, Jawa Tengah. “Itulah pejabat sekarang, pamer kekuasaan,” ujar Shelli Yadi.

Menteri dari Partai Hanura itu pun dinilai tak tahu budi kepada guru. “Mentri yudi gak punya rasa terima kasi kalau gak ada guru niscaya yudi bisa jadi mentri dasar pejabat mental tempe,” ungkap Tofano Muhhammad Afandi.

Sebelumnya, Mashudi, laki-laki paruh baya yang berprofesi sebagai guru tidak tetap di salah satu sekolah di Brebes ini harus mendekam di tahanan Polda Metro Jaya Jakarta. Niat hati Mashudi ingin menyampaikan keluh kesah karena tak kunjung diangkat jadi PNS, padahal, sudah bertahun-tahun jadi tenaga honorer K2. Namun, keluh kesah itu berujung bui di ruang tahanan Polda Metro Jaya.

Keluh kesah Mashudi disampaikan lewat SMS ke nomor pengaduan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN RB).

 "Saya memang mengirimkan SMS keluh kesah saya, kejengkelan saya, karena hanya itu yang bisa saya lakukan sebagai rakyat kecil yang sudah mengabdi untuk pendidikan sejak puluhan tahun lamanya," ungkap Mashudi melalui Wijanarko,  aktivis yang mendampingi Marshudi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (08/03/2016).

MenPAN-RB dinilai Mashudi gagal memenuhi janji untuk mengangkat guru honorer K2 menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Sementara itu, pemerintah keberatan mengangkat sejumlah 420 ribu tenaga guru honorer K2 karena keterbatasan anggaran.(rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: