logo
×

Kamis, 31 Maret 2016

Diusung PDIP untuk Maju di Pilgub DKI, Risma Diminta Untuk Tidak Jilat Ludah Sendiri

Diusung PDIP untuk Maju di Pilgub DKI, Risma Diminta Untuk Tidak Jilat Ludah Sendiri

NBCIndonesia.com - Beredar kabar bahwa PDIP akan mengusung Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau biasa disapa Risma di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Risma dinilai bakal menjadi rival terberat bagi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang memilih jalur independen atau perseorangan.

Menanggapi hal tersebut, peneliti Formappi, Lucius Karus meminta Risma tidak menjilat ludah sendiri. Pasalnya, Risma pernah menuturkan bahwa dirinya tidak akan maju di Pilkada DKI Jakarta dan fokus membangun Kota Surabaya.

"Jika benar informasi ini, saya minta Risma tidak perlu jilat ludah sendiri. Dia harus tegas menolaknya dan fokus membangun Kota Surabaya. Apalagi Risma baru saja terpilih lagi dan warga Surabaya akan sangat kecewa kalau tiba-tiba hengkang," ujar Lucius di Jakarta, Kamis (31/3).

Lucius menilai bangsa Indonesia membutuh pemimpin-pemimpin seperti Ahok, Risma, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo tersebar di seluruh Indonesia.

Karena itu, konsep partai yang mencari dan membawa orang-orang hebat ke pusat sangat salah dan tidak mencermintkan NKRI.

"Sebagai pemimpin yang berintegritas, Risma bisa saja menolak secara terbuka maju di Pilkada DKI Jakarta. Dengan menolak perintah DPP PDIP untuk hal-hal yang baik, Risma akan tetap menjadi tokoh besar. Kita butuh pemimpin berintegritas yang tidak patuh secara buta pada perintah partai," tandas dia.

Lucius justru mendorong PDIP dan partai-partai lain melakukan kaderisasi secara berjenjang dan berkelanjutan. Sehingga tidak mengambil kader terbaik di suatu daerah untuk maju di daerah lain.

"Partai harus melakukan kaderisasi dari pusat sampai daerah sehingga bisa mengusung kader-kader terbaik di masing-masing daerah. Masih terlalu banyak daerah di Indonesia yang terkebelakang, yang miskin. Daerah-daerah itu butuh pemimpin yang hebat. Dan parpol wajib mendidik dan mencari pemimpin yang hebat itu untuk ditempatkan ke seluruh wilayah Indonesia," pungkas dia. (sp)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: