NBCIndonesia.com - Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah membantah pembangunan perpustakaan terbesar se Asia Tenggara di Komplek Parlemen merupakan proyek akal-akalan semata.
Ia berdalih pembuatan perpustakaan itu karena tidak semua anggota DPR RI merupakan sosok yang pintar.
"Rakyat milih karena dia ramah, nyentrik. Tapi kalau udah di DPR dia harus pinter, ngeritik anggaran, bikin undang-undang. Ini semua positif, bukan kepentingan orang per orang," kilahnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/3).
Ia juga berdalih bahwa pembangunan perpustakaan itu atas dasar dorongan, dukungan, dan ide para cendikiawan.
"Ada dukungan cendekiawan, Ignas Kleden, Ulil, Ayu Utami, mereka tau juga, kami buat sistem pendukung di DPR ini, karena kalau tidak ada gimana org yang dipilih ya begitu kualitasnya," lanjutnya.(rmol)
