logo
×

Rabu, 09 Maret 2016

Hastag #JokowiBoycottIsrael Jadi Trending Topik,…Eh Diralat Istana, Ada Apa?

Hastag #JokowiBoycottIsrael Jadi Trending Topik,…Eh Diralat Istana, Ada Apa?

NBCIndonesia.com - Netizen di Indonesia telah disatukan dalam ikatan hastag atau tanda pagar #JokowiBoycottIsrael. Hastag yang mendukung Presiden Joko Widodo memboikot produk Israel itu bahkan menduduki posisi puncak trending topic sosial media Twitter.

Sayang, isu “pemersatu” itu digugurkan juru bicara Presiden Johan Budi SP. Johan menegaskan, seruan Presiden Joko Widodo terkait pemboikotan produk Israel yang dilontarkan pada penutupan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja sama Islam (OKI) itu ditekankan untuk kebijakan yang diterbitkan pemerintah Israel, bukan produk barang.

“Sebenarnya gini, yang dimaksud itu bukan produk barang tapi produk kebijakan,” ujar Johan di Kompleks Istana Kepresidenan (08/03).

Padahal sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir menyebut Presiden Joko Widodo menyerukan larangan masuknya produk Israel ke negara-negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) pada penutupan KTT LB OKI 2016 di Jakarta.

Aktivis Indonesia Tanpa JIL (ITJ) Iwan Yulianto, di akun Twitter ‏@iwan_ideas menulis: “Begitu hastag ini mendunia kok statemen boikotnya diralat oleh istana. Ada apa ini?”

Pengamat terorisme, Mustofa Nahrawardaya di akun Twitter ‏@TofaLemon menegaskan bahwa, pernyataan Presiden Jokowi soal boikot produk Israel, terkait “kecakapan berbahasa”. “UDAH diralat Jokowi, yang diboikot bukan produk. Ini soal kecakapan berbahasa kok,” tulis @TofaLemon menanggapi tulisan bertajuk “Sanggupkah Indonesia Boikot Produk Israel?”

Sebelumnya, politisi PDIP Budiman Sudjatmiko pun sempat mencibir pihak-pihak yang disebut Budiman sebagai kelompok anti Jokowi. “Kelompok2 anti Jokowi yg biasa jualan isu Palestina pusing. Isu itu sdh diambil Jokowi. Mrk sdg meludah ke udara & kena muka sendiri..,” tulis Budiman di akun Twitter @budimandjatmiko.(intelijen)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: