
NBCIndonesia.com - Dalam klarifikasinya kepada sejumlah wartawan Payakumbuh pada Rabu sore (30/03), Anhar yang dalam beberapa hari ini dihebohkan dengan kasus ‘mobil bergoyang’ mengatakan bahwa ada yang perlu diluruskan tuturnya kepada sejumlah wartawan yang hadir.
Dia mengatakan bahwa tidak benar dia tertangkap sedang dalam ke adaan tanpa busana dan melakukan hubungan tak senonoh dengan seorang wanita di atas mobil katanya.
Kepada sejumlah wartawan baik online maupun harian dia menceritakan kisah yang sebenarnya, bahwa pada malam kejadian tersebut awalnya dia sedang berolah raga di Dafa Fitnes, tiba-tiba dia dihubungi oleh seorang perempuan yang ingin ada keperluan denganya.
Menurut Anhar, dirinya diminta untuk menemui wanita tersebut dengan mengatakan kalau yang bersangkutan ingin minta pertolongan yang mendesak.
“ Sebelumnya saya meminta agar wanita tersebut menemui saya di dalam Dafa Fitnes, tapi dengan alasan segan tak ingin diketahui orang banyak wanita tersebut meminta saya bicara denganya di atas mobil saja” ungkap Anhar lagi.
Akhirnya untuk memenuhi keinginan wanita tersebut Anhar pun menghentikan kegiatan olah raganya di dalam Dafa Fitnes untuk segera menemui wanita tersebut yang telah dulu menaiki mobilnya.
Dengan masih memakai pakaian boxsen saja diapun memasuki mobilnya untuk mengetahui maksud si perempuan itu menemuinya. Dalam pembicaraan di atas mobil tersebut menurut Anhar lagi, si wanita tadi bermaksud ingin menggadaikan laptopnya karena terdesak soal masalah ekonomi.
Namun belum sempat kami membahas, tiba-tiba massa yang tidak diketahui munculnya dari mana, tiba-tiba datang dan menggedor-gedor mobil kami terangnya lagi mengatakan.
“Tentu saja kami yang berada dalam mobil kaget dan panik melihat situasi malam itu saat massa mengepung mobil kami” tukuk Anhar.
Karena tak ingin terjadi kehebohan yang besar maka saya dan perempuan tadi segera keluar dari mobil dan mengikuti perintah dari salah satu massa tadi yang menyuruh kami untuk turun.
Selanjutnya kami dibawa ke kantor Lurah setempat untuk diminta keterangan,”Saat malam itu karena panik dan hilang akal saya dan wanita teman saya pasrah saja dan mengikuti apa arahan serta wejangan yang diberikan kepada kami oleh beberapa tokoh masyarakat setempat” tandas Anhar lagi.
Namun menurut Anhar dia tidak pernah melakukan hubungan amoral di atas mobil bersama wanita temanya itu sebutnya.
”Kami hanya membicarakan soal teman wanita saya yang sedang membutuhkan sejumlah uang untuk keperluanya dengan ingin menggadaikan laptop milik wanita kepada dirinya” tandas PNS yang bekerja di lingkungan Kabupaten Limapuluhkota tersebut.
Namun seperti katanya lagi massa datang secara tiba-tiba mengepung mobilnya,” disini saya merasa heran dari mana datangnya massa yang secara tiba-tiba datang begitu saja” ungkap Anhar.
Dan yang lebih anehnya saya bersama teman wanita hanya sekitar 10 menit dalam mobil lalu massa datang lengkap dengan unsur perangkat Kelurahanya tuturnya heran.
Namun Anhar mengaku tidak akan mempersalahkan hal tersebut dan dia menganggap kasus ini sebagai pelajaran bagi dirinya. Namun dia hanya meminta kepada seluruh rekan media yang hadir saat jumpa pers denganya pada Rabu sore, agar bisa ungkapkan kebenaran yang sesungguhnya harapnya.
Anhar pun mengaku kondisi physikologis dirinya serta keluarganya akibat informasi yang tersiar dan beredar di masyarakat telah memojokan dirinya pada sesuatu pekerjaan yang tidak pernah dia lakukan dengan teman wanitanya saat di atas mobil tersebut. (sumbar)