logo
×

Minggu, 13 Maret 2016

Kinerja Pemerintah Jokowi Dinilai Masih Jauh Dari Nawa Cita

Kinerja Pemerintah Jokowi Dinilai Masih Jauh Dari Nawa Cita

NBCIndonesia.com - Direktur Partisipasi Indonesia Ari Ariyanto menuturkan bahwa terdapat tiga tantangan besar pada masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam mewujudkan program Nawa Cita yang mereka usung pada masa kampanye lalu. Tantangan itu sendiri berasal dari dalam dan luar negeri.

Ari menilai, saat ini kinerja pemerintah belum menunjukkan semangat Nawa Cita seperti yang dijanjikan. Apalagi, dari sisi ekonomi yang dinilai terus merosot.

"Kepuasan investor asing turun 16 persen, dari 87 persen sekarang jadi 71 persen pada tahun 2014, karena sudah tidak yakin dengan kinerja pemerintah yang jalankan program," ucap Ari kepada awak media di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (13/3).

Dia mengatakan, apabila dilihat dari sisi perekonomian, pemerintah tengah menghadapi tantangan menurunnya kepuasan investor asing terhadap kebijakan pemerintah. Program-program kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah dianggap tak serius dijalankan.

"Pemerintah terkesan mengandalkan aspek kuantitas daripada kualitas, program kebijakan sudah banyak dikeluarkan tapi tidak terlihat hasilnya," kata Ari.

Dia menambahkan, tantangan selanjutnya yang tengah dihadapi yakni posisi Indonesia di kancah Internasional yang dirasa kurang berwibawa. Dia menilai, Indonesia yang baru menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerjasama Islam beberapa hari lalu, belum bisa menunjukkan kekuatannya sebagai mediator penyelesaian konflik Palestina. Hal ini dilihat dari penyerangan Israel ke Palestina belum lama ini.

"Kemarin kan jadi tuan rumah KTT OKI, setelah deklarasi Jakarta yang seharusnya jadi bukti positioning Indonesia, eh Palestina diserang lagi, padahal diharapkan Indonesia berwibawa sehingga bisa menetralisasi aksi-aksi yang ada di negara Islam," lanjut Ari.

Sedangkan dari dalam negeri, tantangan pemerintah justru muncul dari dalam kabinet. Perdebatan antara menteri dan kegaduhan kabinet menimbulkan citra yang tidak menunjukkan adanya kepemimpinan yang baik.

"Bertubi-tubi kritik diarahkan ke pemerintah, sejumlah lembaga merilis tanggapan masyarakat bahwa rekomendasinya selalu pemerintah yang solid," tutupnya.(mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: