
NBCIndonesia.com - Lembaga survei Sinergi Data Indonesia (SDI) mengingatkan Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk tidak sombong.
Pasalnya, menurut Direktur Eksekutif SDI Barkah Pattimahu, walau berada di posisi teratas, jumlah swing voters di DKI masih sangat banyak. Dan untuk itu, masih sangat mungkin untuk membalikan keadaan.
"Karenanya, Ahok jangan jumawa dulu. Lawan-lawannya masih punya peluang untuk mengalahkannya di Pilgub," kata Barkah saat menjelaskan hasil Survei SDI di Jakarta, Minggu (13/3/2016).
Dengan mundurnya Ridwan Kamil, kata Barkah, maka saingan terdekat Ahok adalah Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini. Apalagi, ditinjau dari rasa suka atau tidak suka, posisi Ahok hanya 74,2 persen, kalah oleh Tri Risma Harini 86,1 persen. "Persoalannya, apakah Risma mau diadu dengan Ahok," kata Barkah.
Terkait niat Ahok memilih jalur independen, menurut Barkah membuat PDIP marah besar. Ia memperkirakan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu akan menyiapkan kader terbaiknya untuk melawan Ahok.
"Dari survei yang kami lakukan muncul nama Rano Karno dan Tri Risma Harini sebagai sosok terbaik dari PDIP," kata dia.
Menurut dia, Gerindra yang kecewa kepada Ahok pasti akan mati-matian menjegal Ahok agar tak terpilih lagi sebagai gubernur DKI.
"Akan sangat berbahaya jika Gerindra menggandeng PDIP untuk melawan Ahok," katanya.
Survei SDI dilaksanakan pada 2-12 Februari 2016. Ketika survei dilakukan, Ridwan Kamil yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Bandung belum menyatakan mundur dari persaingan Pilgub DKI.
Dari sisi elektabilitas 10 nama calon terkuat gubernur DKI Jakarta, Ahok memuncaki survei dengan 41,0 persen, disusul Ridwal Kamil 12,4 persen, Tri Risma Harini 5,8 persen, Rano Karno 5,2 persen, Hidayat Nur Wahid 3,6 persen, Adhyaksa Dault 3,4 persen, Tantowi Yahya 2,8 persen, Djarot Syaiful Hidayat 2 persen, Sandiaga Uno 1,8 persen, dan Anis Matta 0,8 persen. "Swing voters" sebanyak 51,20 persen.(ts)