logo
×

Kamis, 03 Maret 2016

Korut Kena Sanksi PBB Paling Keras, Ekonominya Dihabisi

Korut Kena Sanksi PBB Paling Keras, Ekonominya Dihabisi

NBCIndonesia.com - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akhirnya kemarin malam (2/3) menjatuhkan sanksi kelima bagi Korea Utara, sekaligus yang paling berat. Amerika Serikat dan China meyakini sanksi ini akan melumpuhkan kemampuan rezim Pyongyang terus membangun senjata nuklir.

Aljazeera melaporkan, wujud nyata sanksi yang disetujui secara bulat oleh 15 negara anggota DK PBB ini misalnya kewajiban semua kapal kargo menuju ataupun baru saja meninggalkan wilayah perairan Korut diperiksa. China, sebagai mitra dagang Korut yang utama, mengaku siap menjalankan pemeriksaan ketat tersebut.

Kapal-kapal dicurigai membawa bahan bom nuklir akan segera ditahan. Selain itu, 16 Konsul Perdagangan Korut di Suriah, Iran, dan Vietnam masuk daftar cekal PBB.

Tak hanya itu, PBB benar-benar melucuti kemampuan ekonomi Pyongyang, dengan melarang semua negara anggota beraktivitas dengan 12 BUMN Korut. Impor barang mewah juga dilarang untuk tujuan Korut.

"Sanksi keras semacam itu penting karena semua sumber daya Korea Utara selama ini hanya digunakan untuk mengejar ambisi membuat senjata pemusnah massal," kata Dubes As untuk PBB, Samantha Power, dalam jumpa pers sesudah pengambilan suara.


DK PBB jatuhkan sanksi kepada Korut (c) 2016 Merdeka.com/Reuters



Sejak 2006, Korut sudah ditekan oleh empat jenis sanksi ekonomi PBB. Negara itu tak lagi memperoleh bantuan dana asing serta dibatasi kegiatan ekspor-impornya. Namun Rezim Kim Jong-un ternyata terus saja mengacaukan stabilitas kawasan dengan melakukan uji coba bom nuklir serta meluncurkan roket.

China, sekutu dekat Pyongyang selama ini, mendukung sanksi keras tersebut. Beijing kali ini bersatu dengan AS karena jengah melihat kebebalan Kim Jong-un terkait program nuklirnya.

Ketika nanti Korut sudah tersiksa karena disanksi begitu berat, China optimis dialog pelucutan nuklir bisa berlangsung lebih kondusif. "Pengesahan hari ini sebagai langkah awal untuk penyelesaian secara politik tentang isu nuklir di Semenanjung Korea," kata Duta Besar China untuk PBB, Liu Jieyi.

Korut menjadi sorotan tahun ini, setelah menggelar uji coba peledakan bom nuklir jenis hidrogen pada 6 Januari lalu. Belum selesai kepanikan kawasan Asia Timur atas tindakan berbahaya itu, Korut kembali menggelar peluncuran roket yang provokatif pada awal Februari.(mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: