
NBCIndonesia.com - Kini makin banyak pihak yang latah ikut-ikutan melaporkan pedangdut Zaskia Gotik ke pihak kepolisian. Sebelumnya anggota DPD RI Fahira Idris dan kelompok masyarakat telah melaporkan kasus yang sama. Seolah tak mau ketinggalan, Organisasi Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) akhirnya ikut melaporkan pemilik Goyang Itik itu ke polisi terkait dugaan pelecehan lambang negara.
Pelantun Cinta Satu Malam itu diduga melecehkan lambang negara saat menjadi bintang tamu di program musik salah satu stasiun televisi swasta Indonesia.
Ketua Umum KPMP yang juga produser film, Ki Kusumo mengatakan kasus yang dilakukan Zaskia adalah kasus yang fatal. Lantaran, pelecehan lambang negara yang dilakukan Zaskia tidak dapat ditoleransi dan harus diberi tindakan hukum. "Memang hal ini tak bisa dibiarkan karena apa kata para pendiri bangsa. Kita bisa tahu seperti apa perasaan mereka kalau mereka masih hidup. Bagaimana para pahlawan yang berjuang dengan darah dan air mata melihat Pancasila dianggap sebagai bebek nungging, kan aneh aja meski maksudnya tak sepert itu,” kata Ki Kusumo Mapolda Metro Jaya, Jumat (18/3/2016).
Pri yang kerap membintangi sejumlah film ini mengaku dengan adanya laporan ini, ia mengimbau agar masyarakat menjadikan kasus yang menerpa Zaskia sebagai pelajaran yang berarti. "Sebenarnya masalah ini untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat luas jangan sampai ngomong sembarangan, apalagi sampai menyangkut negara ini. Yang jelas di seluruh wilayah Indonesia saya yakin mereka bergolak, apalagi mereka yang cinta Tanah Air, mereka pasti akan marah,” terangnya.
Akibat ulahnya itu Zaskia dituduh telah melakukan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara juncto Pasal 158 KUHP. Dalam salah satu segmen acara musik yang bertajuk "Cerdas Cermat", Zaskia menjawab pertanyaan dari pembawa acara Denny Cagur secara asal-asalan.
Mengenai permintaan maaf yang sudah dilakukan Zaskia, menurut Ki Kusumo, langkah itu tidak cukup. Ia menilai perbuatan Zaskia tidak bisa ditebus hanya dengan permintaan maaf."Kalau sekadar minta maaf saja tuh terlalu mudah. Para pejuang tuh sampai mengeluarkan darah, perjuangannya luar biasa. Tidak cukup kalau hanya minta maaf," jelasnya. Romi.(ht)