logo
×

Senin, 14 Maret 2016

Netanyahu Sebut Semua Kekerasan Di Gaza Kesalahan Hamas

Netanyahu Sebut Semua Kekerasan Di Gaza Kesalahan Hamas

NBCIndonesia.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuturkan, serangan udara yang rutin terjadi di Jalur Gaza dua tahun terakhir merupakan tanggung jawab partai politik Hamas sebagai penguasa setempat.

Netanyahu mengatakan, militer Zionis terpaksa merespon dengan pendekatan kekerasan juga, karena roket-roket sering ditembakkan dari wilayah Palestina ke kota-kota Israel di sekitar Gaza.

"Israel meminta Hamas untuk bertanggung jawab atas semua penembakan yang terjadi di Jalur Gaza yang berasal dari dalam Israel. Hamas harus menahan segala bentuk serangan, termasuk penembakan roket," kata Netanyahu dalam rapat mingguan kabinet, seperti dikutip dari Times of Israel, Senin (14/3).

Salah satu insiden kekerasan di Gaza terjadi Jumat pekan lalu. Empat roket diluncurkan dan menghancurkan beberapa daerah di Palestina. Netanyahu membantah untuk insiden pekan lalu, militernya yang menembakkan roket tersebut.

"Kebijakan kami di wilayah Jalur Gaza telah jelas. Israel tidak akan menoleransi segala macam penembakan roket ke Gaza yang berasal dari Israel," ujarnya.

Hal ini diungkapkan Netanyahu karena tidak satu pun organisasi menyatakan tanggung jawab atas serangan tersebut. Sementara itu, Menteri Pertahanan Negeri Zionis Moshe Ya'alon mengatakan Hamas berupaya memprovokasi pihaknya dengan menembakkan roket.

Kementerian Kesehatan Hamas menyatakan, akibat serangan roket pekan lalu, dua bocah tewas. Isaa Abu Khussa (6) dan kakaknya, Yassin Sleiman (10) dinyatakan tewas akibat serangan tersebut.

Sejak berakhirnya perang antara Israel dengan militan Gaza berakhir pada 2014, sekitar 34 proyektil yang ditembakkan dari area Hamas telah mendarat di Israel.

Hamas mengatakan proyektil itu ditembakkan oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), namun Israel tetap menuding Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab.(mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: