
NBCIndonesia.com - Aroma pertarungan Pilgub DKI 2017 makin terasa pasca incumben Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) memutuskan untuk maju lewat jalur independen dengan kekuatan relawan Teman Ahok. Keputusan independen ini kemudian membuat partai politik semakin tertantang untuk melawan Ahok merebut kursi DKI 1 Februari 2017 nanti.
PDIP yang awalnya mesra dan sangat dekat untuk mengusung Ahok di Pilgub DKI, terlihat kecewa dengan keputusan Ahok pilih independen. Bahkan pasca keputusan itu, sejumlah kader PDIP berbalik menyerang Ahok. Namun belakangan muncul surat edaran dari DPP PDIP yang meminta agar kader tak menyerang kandidat Cagub DKI.
Surat itu kemudian dinilai isyarat PDIP masih buka peluang untuk mengusung Ahok. Terlebih, kesempatan Ahok diusung partai masih terbuka lebar. Sebab, Ahok baru memberikan kesempatan pada TemanAhok untuk mengumpulkan KTP dukungan maju Pilgub DKI hingga Juni. Jika tak berhasil, bisa saja Ahok loncat mencari dukungan parpol.
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, instruksi dalam surat tersebut harus dibaca dalam rangka menegaskan posisi partainya kepada Ahok.
"Tujuan surat untuk meluruskan komitmen PDIP," kata Hendrawan Supratikno ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Minggu (12/3).
Hendrawan mengatakan, instruksi tersebut bukan untuk menarik dukungan kepada Ahok. Malah, kata dia, terdapat kesamaan antara idealisme Ahok, kerja TemanAhok dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini.
"Yang jelas dalam banyak hal, kerja-kerja Ahok merupakan kalibrasi ideologis PDIP. Basis ideologis dan sosiologis Teman Ahok memiliki kesamaan dengan basis ideologis-sosiologis PDIP," jelas dia.
Kendati demikian, Hendrawan menambahkan, PDIP tidak terburu-buru untuk menentukan apakah tetap mengusung Ahok atau tidak. Dia tak mau menegaskan, Ahok akan didukung PDIP atau malah menjadi penantang dalam pilgub nanti.
"Kami mengikuti aturan main dan mekanisme yang ada di partai. Tidak akan terburu-buru," pungkas dia.
Sementara itu, Partai Demokrat punya pandangan lain tentang Ahok, khususnya calon independen di Pilgub.
Demokrat meyakini jika calon independen tidak akan menang melawan calon yang diusung oleh partai politik.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Nurpati menilai, seluruh partai politik pasti enggan kalah dengan calon yang diusung secara independen. Karena itu, dia menyatakan, partainya tak akan mendukung calon independen dalam Pilgub DKI nanti.
"Partai politik ini tentu sangat cair komunikasinya dalam Pilkada. Karena yang dihindari parpol ialah jangan sampai kalah dengan calon independen. Partai politik apapun tidak ingin kalah," kata Nurpati di Jakarta, Minggu (13/3).
Andi bahkan menegaskan, jika calon independen tidak akan menang lawan calon dari parpol. Meskipun rekam jejak cukup kuat dalam hal menyelesaikan program yang dimiliki calon independen, namun dia yakin hal itu tidak akan bisa mengalahkan calon dari parpol.
"Sepopuler apapun Anda, kerja seperti apapun, masyarakat masih ingin calon dari parpol," tuturnya.
Mantan anggota KPU ini merasa aneh dengan Ahok yang maju melalui jalur independen. Sebab, sejauh ini saja bisa dilihat jika hubungan antara Ahok dengan DPRD DKI tak harmonis.
"Apalagi kalau nanti diusung dari independen, maka akan lebih tidak harmonis lagi," ujarnya.(mdk)