
NBCIndonesia.com - Pemikir Islam Ustadz Abdullah Haidir mengingatkan pihak yang berwenang untuk tidak “menutup-tutupi” kasus terbunuhnya Siyono oleh aparat Detasemen Khusus Anti Teror Polri (Densus 88), serta kasus korupsi pengadaan lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
“Kasus terbunuhnya Siyono dan korupsi Sumber Waras bagai bangkai, semakin ditutupi, baunya semakin menusuk hidung…,” tegas Abdullah Haidir di akun Twitter @abdullahhaidir1.
Persoalan lain yang disorot Ustadz Haidir adalah pertemuan wartawan asal Indonesia dengan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu.
“Korban Densus disumpal uang, wartawan nasional ketemu bos Zionis dann berrpoto riang,
KPK berbicara tentang niat bak penceramah kondang #NegeriMalang,” tulis @abdullahhaidir1.
Terkait kasus terbunuhnya Siyono, diberitakan pihak istri terduga teroris asal Klaten itu, telah meminta autopsi jenazah untuk mendapatkan fakta-fakta kematian Siyono.
Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution mengaku telah melakukan koordinasi dengan PP Muhammadiyah, yang ditunjuk sebagai kuasa hukum dari istri Siyono, Suratmi. Maneger mengaku telah tercapai kesepakatan untuk melakukan autopsi jenazah Siyono demi mendapatkan fakta-fakta kematiannya.
“Ibu Suratmi minta ada autopsi, jadi PP Muhammadiyah dan Komnas HAM sepakat untuk dilakukan autopsi atas jenazah Siyono,” kata Maneger seperti dikutip republika.co.id (30/03).
Maneger juga mengingatkan, aparat di lapangan untuk tidak menghalangi proses outopsi. Apalagi Kapolri Jenderal Badrodin Haiti telah mempersilahkan dilakukan autopsi kepada jenazah Siyono. “Seharusnya aparat di lapangan mematuhi, sebab Pak Badrodin sendiri yang mempersilahkan autopsi,” ujar Maneger. (it)