
NBCIndonesia.com - Seharusnya sebelum Presiden Joko Widodo meminta para menteri tidak asal tanda tangan keputusan atau meneken surat, Jokowi mestinya bercermin dulu, karena faktanya justru Jokowi yang asal teken keputusan.
Pernyataan keras itu dilontarkan pengamat politik Ahmad Baidhowi dalam pernyataannya kepada intelijen (23/03). “Sebelum meminta menteri jangan asal teken, harusnya Jokowi bercermin dulu. Selama ini Jokowi asal teken tanpa melihat isinya,” tegas Baidhowi.
Baidhowi menegaskan, selama ini Jokowi tidak teliti dalam membubuhkan tanda tangan. “Baru saja menandatangani Peraturan Presiden kenaikan iuran BPJS tetapi mau dianulir lagi. Ini menandakan Jokowi yang tidak teliti,” jelas Baidhowi.
Kata Baidhowi, para menteri akan tertawa mendengar nasehat Jokowi yang meminta untuk untuk teliti sebelum menandatangani sebuah keputusan. “Menteri akan tertawa dalam hati menyikapi nasehat Jokowi itu,” papar Baidhowi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta tak ada lagi aturan yang ditambah, sehingga pemerintah bisa bergerak leluasa melakukan pembangunan. Sehingga Indonesia bersahabat dengan dunia usaha.
“Saya pesankan, ke depan jangan nambah-nambah lagi. Sering menteri itu hanya teken saja. Disodori Dirjennya teken. Ini yang harus mulai kita berantas,” kata Jokowi dalam rapat besar pemerintah di kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta (22/03).(it)