logo
×

Kamis, 24 Maret 2016

Rhenald Kasali Dulu Puji Bluebird, Kini Sanjung Uber, Ada Apa?

Rhenald Kasali Dulu Puji Bluebird, Kini Sanjung Uber, Ada Apa?

NBCIndonesia.com - Sharing economy” adalah sebuah istilah sangat mulia dan kekinian. Padahal ini adalah wajah predatoris dari kapitalisme. Inilah sublimasi yang sukses.

Penegasan itu disampaikan pakar perpajakan Yustinus Prastowo melalui akun Twitter @prastow. Pernyataan itu menanggapi “pembelaan” pakar menejemen Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali, pada operasional taksi berbasis aplikasi daring. Rhenald mengusung istilah “sharing economy”.

“Pak @Rhenald_Kasali beberapa tahun lalu memuji Bluebird, kini menyanjung Uber. Apakah mekanisme pasar belaka?” sindir @prastow.

Tokoh Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) ini menegaskan bahwa sharing economy adalah bahasa lain dari gurita modal global. “Sharing economy ini bahasa lain dari gurita modal global yang bebas berkelana tanpa hambatan, dan sharingnya tetap 20%, di mana pun. Hukum besi neoliberalisme benar belaka: yang kuat akan bertahan dan yang lemah ditelan zaman. Begini disebut ‘sharing economy’? tulis @prastow.

Secara khusus, Pratowo menyindir sikap pemerintah terkait ricuh taksi konvensional dan online. “Alih-alih putar otak selesaikan konflik taksi vs aplikasi, kenapa Pemerintah tak bikin aplikasi saja supaya digunakan rakyatnya?” sindir @prastow.

Sebelumnya dalam kultwit panjang, Rhenald Kasali menegaskan bahwa sharing economy akan mengurangi keserakahan manusia yang ingin menguasai semuanya sendiri. “(27) Sharing economy itu akan menjadi baik bagi perekonomian kita. Segala yg menganggur kini bs kita buat produktif, lebih fair, lbh Shariah,” demikian salah satu point yang disampaikan Rhenald di akun @Rhenald_Kasali.(it)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: