logo
×

Rabu, 30 Maret 2016

Sindir Teman Ahok, LIPI: Relawan Ujungnya Memburu Untung Juga

Sindir Teman Ahok, LIPI: Relawan Ujungnya Memburu Untung Juga

NBCIndonesia.com - Kemunculan relawan dalam sekian banyak momentum pemilihan kepala daerah terus mendapatkan perhatian para pengamat dan praktisi politik. Dalam konteks Pilgub DKI misalnya, muncul sekelompok relawan dengan nama "Teman Ahok" yang berusaha mengkoordinir KTP untuk mendukung Ahok yang maju di Pilgub DKI 2017 lewat jalur independen.

Pengamat politik Siti Zuhro mengatakan bahwa di balik kemunculan relawan pemenangan tersebut terdapat berbagai kepentingan yang disusupkan. Bahkan, kata dia, tujuan dari relawan pemenangan sendiri tetap mengarah pada upaya pencapaian pada kekuasaan.

"Tadinya saya senang relawan itu meluruskan sistem kita. Ikut membangun sistem. Idealnya seperti itu yang saya pikirkan. Tapi ujungnya tidak seperti itu juga. Mau untung juga," ujar Siti dalam acara diskusi bertajuk "Jalur Perseorangan: Penguatan Demokrasi atau Deparpolisasi," di Kantor MMD Initiative, Jalan Dempo Nomor 3, Menteng Jakarta Pusat, Rabu (30/3/2016).

Siti mengungkapkan bahwa fakta telah membuktikan bagaimana relawan pemenangan banyak dikooptasi para pemburu kursi kekuasaan. Akibatnya, kata Siti, pihak calon yang berhasil menang juga menjadi kerepotan dalam memberikan kompensasi kekuasaan atas kerja yang telah dilakukan para relawan.

"Kenyataan itu, kan kita bisa menyaksikan mulai Pilpres kemarin. Kerepotan juga. Sebagaimana besarnya jumlah relawan dan menunggu antre mau diberi apa. Ada yang memang rela, tapi jumlahnya terlalu sedikit dibanding yang tidak rela. Sehingga mengganggu siapapun yang dilantik," ungkapnya.

Siti menegaskan relawan pemenangan telah masuk dalam proses politik "jual beli sapi" di Indonesia.

"Tidak ada makan siang gratis. Artinya berpikir kalau kamu menang, tolong dong saya diberikan reward," ucapnya. (ts)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: