NBCIndonesia.com - Ketua DPP PDIP Sukur Nababan menghargai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan maju melalui jalur independen di Pilgub DKI 2017 mendatang. Namun dia menegaskan bahwa jika ingin diusung PDIP, Ahok tidak bisa sembarangan sebab ada mekanismenya.
"Terkait Ahok, saya mau tegaskan, dia bukan anggota PDIP. Di kami, calon harus mendaftar ke struktur kepengurusan partai. TemanAhok kerja buat Ahok. Tapi PDIP bukan bekerja untuk Ahok. Nah PDIP kan tak bisa menepikan banyak nama seperti Ahok sendiri, Risma, Ganjar, Djarot, dan lain-lain. Jadi kami tak bisa menyingkirkan nama-nama itu begitu saja," ujar Sukur di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/3).
Sukur menjelaskan bahwa terkait Ahok, tak ada urusan dengan deparpolisasi. Dalam undang-undang sudah dijelaskan bahwa calon bisa melalui dua jalur. Baik diusung secara perorangan melalui 5 hingga 10 persen suara ataupun melalui jalur partai politik melalui jumlah kursi di DPRD.
"Jangan digiring PDIP berhadapan dengan Ahok. Salah, jangan dikerdilkan PDIP dong," tuturnya.
Sedangkan melalui jalur partai politik sendiri, menurut Sukur, akan diproses bulan Oktober mendatang. Di PDIP sendiri ada proses sebelumnya yaitu penjaringan calon mulai tingkat DPD. Di tiap lapisnya ada syarat tertentu berupa rekam jejak, kemampuan, dan elektabilitas.
"Semua warga negara, tokoh yang ingin mengabdi di Jakarta, harus diseleksi dong. Karena semua punya hak yang sama dengan Ahok. Tetapi dukungan positif ke Ahok ya kita pertimbangkan. Kan ada hitungan soal elektabilitas calon kok," pungkasnya.(mdk)