
NBCIndonesia.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Titiek Soeharto mengatakan, sangat menyesalkan penanganan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait 10 warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok separatis Abu Sayyaf dari Filipina Selatan, masih dianggap lamban dan terlalu banyak memberikan ide-ide yang tak kunjung direalisasikan.
“Pemerintah tidak perlu mempertontonkan langkah-langkah penanganan pembebasan sandera pada publik, kebanyakan publikasi pencitraan serbu-serbu saja gak usah ini gak usah itu,” katanya, di Kompleks Parlement, Senayan, Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Titiek menyarankan agar penanganan pembebasan sandera harus meniru cara-cara yang pernah dilakukan pada masa pemerintahan Soeharto, yang tidak ramai dipublik sebelum sandera bisa diselamatkan semuanya, tidak seperti sekarang yang terlalu banyak gembar gembor.
“Dulu Woyla saja selesai dan berhasil baru (publish) ke media, ini baru pemberangkatan saja udah gini-gini,” cetus Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
Sebelumnya, 10 warga negara Indonesia (WNI) yang ditahan oleh kelompok separatis Abu Sayyaf dari Filipina Selatan belum menemukan titik terang. Para penculik yang meminta uang tebusan 15 miliar rupiah untuk bisa membebaskannya. Kabarnya TNI akan menurunkan pasukan khususnya jika memang tidak ada jalan keluar. (tb)