
NBCIndonesia.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku sempat memarahi penyelidik Komisi Pemberantasan (KPK) lantaran pertanyaan-pertanyaan yang menurutnya tidak masuk akal.
Terlebih, Ahok telah lama geram dengan ulah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam melakukan audit pembelian lahan RS Sumber Waras.
Ketika mengetahui tahu penyelidik KPK tersebut berasal dari BPK, Ahok pun menyindir salah satu petinggi BPK dengan menitipkan salam kepada penyelidik tersebut.
"Saya bilang kamu orang BPK ya? Salam tuh sama salah satu Ketua BPK Prof Edi. Salam sama beliau bilangin Ahok akan doakan dia umur panjang untuk lihat Ahok jadi Presiden. Supaya saya berantas yang munafik-munafik yang tidak bisa buktiin harta kekayaan. Aku gituin," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Bukan itu saja, bekas politisi Golkar itu pun mengaku sempat tergelitik dengan lontaran pertanyaan penyelidik yang mengungkit masalah lahan RS. Sumber Waras yang masih berstatus Hak Guna Bangunan (HGB).
"Ada pertanyaan yang lucu banget (dari penyidik), Bapak tahu enggak HGB Sumber Waras akan berakhir 2018?" ujar Ahok menirukan pertanyaan penyidik KPK.
Ahok menjelaskan, asumsi penyelidik komisi antirasuah adalah jika HGB selesai dan tidak diperpanjang maka otomatis tanah menjadi milik pemerintah. Namun, Ahok justru memarahi penyelidik itu.
"Kalau diterjemahkan selesai dan bisa ambil balik (tanah), republik kaya karena hampir semua pabrik itu pakai HGB dan HGU, ada masa selesai. Itu siapa yang ngajarin Pak? Bapak baca undang-undangnya? Dari mana otak pikiran itu?" kata Ahok mengulang perkataannya kepada penyelidik kemarin. (rn)