
Nusanews.com - Elektabilitas dan popularitas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terpengaruh dengan adanya kasus RS Sumber Waras dan kasus suap reklamasi Teluk Jakarta. Hal ini menyebabkan pengumpulan KTP 'Teman Ahok' menurun drastis.
Ahok mengakui adanya penurunan jumlah KTP yang dikumpulkan relawannya di berbagai tempat di Jakarta.
Menurutnya, turunnya hasil pengumpulan KTP oleh relawan karena masyarakat menganggap jumlah pengumpulan KTP sudah mencukupi untuk maju ke Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017.
"Kan sudah hampir sejuta. Mungkin dipikirnya sudah cukup kali. Target awalnya kan 500.000," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (25/5/2016).
Relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dikenal dengan Teman Ahok, memiliki sejumlah posko di seluruh wilayah Jakarta. Posko tersebut berada di rumah-rumah para relawan dan sejumlah mal di Jakarta.
Hal tersebut bertujuan untuk mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP) warga agar bisa mengusung Ahok sebagai calon gubernur dalam pemilihan kepala daerah 2017 lewat jalur independen atau perseorangan. (ok)