logo
×

Sabtu, 21 Mei 2016

Rusuh! Warga Tewas, 7 Polisi Kritis, Kapolres Bentak Ketua DPRD

Rusuh! Warga Tewas, 7 Polisi Kritis, Kapolres Bentak Ketua DPRD

Nusanews.com - Penertiban lahan milik PT KAI Daop IV Semarang, Jawa Tengah (Jateng) di Kebonharjo, berlangsung ricuh. Satu warga dilaporkan tewas, sedangkan 7 polisi mengalami luka serius, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Selain warga, kericuhan itu juga melibatkan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanudin yang memimpin aparat gabungan dalam penertiban dengan Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi yang hadir saat penertiban.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanudin sempat geram melihat adanya perlawanan dari warga yang melukai anak buahnya.

”Kalau di sini masih diskusi tidak akan selesai-selesai. Sampai besok pun juga tidak akan selesai kalau di sini diskusi lagi,” tegas Kombes Pol Burhanudin kepada anggota DPRD Kota Semarang yang hadir di lokasi penertiban.

Dia menjelaskan, kehadiran aparat kepolisian di lapangan bertugas sebagai pengawalan dan pengamanan. Pihaknya tidak berpihak kepada siapa pun baik warga ataupun PT KAI.

”Kami tidak ngeblok sana, tidak ngeblok sini. Ini permintaan pengamanan, apalagi ini BUMN. Nanti kalau mau diskusi di kantor saja, apa bentuknya yuridis silakan bisa di kantor Pak Supriyadi (Ketua DPRD Kota Semarang) atau di mana,” ujarnya dengan nada lebih tinggi lagi

Perwira menengah tiga melati itu menegaskan, proses eksekusi tetap jalan sesuai prosedur. Bahkan pihaknya juga akan menambah personel di lapangan sewaktu-waktu selama proses eksekusi berlangsung.

”Saya tidak menyerah. Ini dua perwira saya sudah luka parah dilempar batu dari atas bangunan sampai mengalami patah tulang. Kalian semua lihat sendiri tadi,” tandasnya.

Ketua DPRD Kota Semarang, Supriyadi, yang hadir di lokasi didampingi Wakil Ketua DPRD Joko Santoso dan anggota dewan lainnya merespon penjelasan Burhanudin.

Pihaknya juga mengakui sangat prihatin dengan kejadian ini. ”Memang kepolisian sendiri bertugas. Besok (hari ini) kita akan undang PT KAI untuk menyelesaikan PR (pekerjaan rumah) ini. Ya, nanti akan ada proses negosiasi ganti rugi bangunan yang dieksekusi,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, penertiban yang berlangsung ricuh membuat seorang warga tewas karena kena serangan jantung, 7 aparat dilarikan ke rumah sakit, karena mendapat perlawanan dari warga. Begitu juga warga sipil mengalami luka. Jumlahnya mencapai puluhan orang. (ps)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: