logo
×

Selasa, 28 Juni 2016

Ahok Ingin Dianggap Teraniaya, Dengan "Tuduh" KTP TemanAhok Tidak Jelas

Ahok Ingin Dianggap Teraniaya, Dengan "Tuduh" KTP TemanAhok Tidak Jelas

Nusanews.com - Klaim sudah mengumpulkan KTP hingga 1 juta, rupanya tidak dipercaya begitu saja, bahkan terbongkarnya perihal cara KTP yang didapatkan oleh mantan 5 relawan yang menjadi penanggung jawab posko kelurahan, semakin menjadikan teman Ahok terpojok.

Bahkan berbagai cara dilakukan oleh teman Ahok untuk mengkonter pernyataan kelima relawan yang telah dianggap berkhianat oleh teman Ahok, namun teman Ahok tetap dianggap sudah menipu masyarakat.

Dan hal itu pula akhirnya yang membuat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mencari alasan untuk ikut mengorbankan teman Ahok yang sudah berusaha dengan berbagai cara agar bisa mendapatkan 1 juta KTP.

Ahok yang akhirnya tergoda untuk menggunakan jalur partai, mulai membuat pernyataan yang membuat teman Ahok semakin terpojok saja. Ahok meminta agar teman Ahok menjelaskan soal perihal kepemilikan KTP yang diklaim sebanyak 1 juta.

“Saya juga nggak tahu, 1 juta data KTP itu benar pa nggak,” ujar Ahok, ketika ditanyakan soal kebenaran data 1 juta KTP.

“Akhirnya kita bisa lihat sendiri bagaimana Ahok yang gila jabatan berusaha untuk merebut kursi Gubernur, walaupun harus menghancurkan teman Ahok,” ujar Bastian P. Simanjuntak, Presiden Gerakan Pribumi Indonesia.

Menurut Bastian Ahok memang orang yang tidak akan bisa dipegang omongannya, dari beberapa kejadian, Ahok sering menyanggah omongannya sendiri, ” Hari ini bilang A besok bisa berubah menjadi B atau C,” ujar Bastian.

Keinginan Ahok agar pihak teman Ahok untuk membuka data 1 juta KTP, oleh Bastian dianggap cara Ahok memperlihatkan kepada masyarakat jika dirinya dianiaya oleh teman Ahok.

“Dia (Ahok) sadar dan tahu kalau data KTP itu tidak benar, jadi secara tidak langsung teman Ahok memang dianggapnya tidak jelas, agar dirinya seperti teraniaya,” ujarnya.

Bahkan Yakub A. Arupalakka selaku Ketua Umum Laskar Priboemi, mengatakan jika Ahok itu sakit jiwa.

“Jadi kita maklumi saja, tapi yang pasti jangan pernah jadikan orang sakit jiwa menjadi pemimpin, semuanya ribut, pemerintahan tidak jelas jadinya,” ujar Yakub.

Menurutnya saat ini teman Ahok harus segera diperiksa terkait soal aliran dana yang masuk, ” jangan karena soal KTP lalu aliran dananya tidak diperiksa,” ujarnya.

Bahkan Yakub menuduh jika sampai KPK tidak juga menyelesaikan penyidikan terkait aliran dana tersebut, maka KPK yang sebenarnya memiliki niat jahat kepada masyarakat Indonesia. (pb)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: