logo
×

Selasa, 28 Juni 2016

Bos Telkomsel Buka Suara Soal Ribut-ribut dengan Indosat

Bos Telkomsel Buka Suara Soal Ribut-ribut dengan Indosat

Nusanews.com -  Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, akhirnya buka suara soal ribut-ribut Telkomsel dengan Indosat Ooredoo. Dalam persoalan ini, Indosat Ooredoo menuding jika Telkomsel melakukan monopoli pasar di luar Pulau Jawa.

Bahkan sampai-sampai gara-gara persoalan ini kedua operator itu dipanggil oleh Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Pada suatu kesempatan buka puasa bersama (Bukber) dengan awak media, Senin (27/06), pihaknya pun blak-blakan terhadap apa yang dituduhkan Indosat Ooredoo.

"Kami bukan monopoli karena semua operator awalnya sama-sama dapat lisensi nasional. Kalau pada akhirnya kami melaju lebih cepat, itu butuh perjuangan panjang. Dominasi Telkomsel bukan keinginan kita tapi ini memang perjuangan kita. Ada daerah yang tak ada penghuninya pun kami bangun," jelasnya.

Dirinya juga membantah tudingan bahwa pihaknya telah menguasai pangsa pasar di luar Pulau Jawa hingga 50 persen. Tudingan itu, menurutnya tidak benar. Diakui dia, tidak seluruh wilayah luar Pulau Jawa didominasi, ada beberapa wilayah yang justru tidak mencapai angka 50 persen dari pangsa pasarnya.

"Jadi kalau dianggap dominan, pada dasarnya di luar Pulau Jawa kami tak dominan. Secara market share juga, Telkomsel tidak sampai lebih dari 50 persen, mungkin mendekati. Di sisi lain, kita juga selalu melebih komitmen dari modern licensing yang telah disepakati," terangnya.

Selama memanasnya persoalan ini, Ririek mengakui memilih tak berkomentar dulu menanggapi situasi ini, terlebih di saat suasana Ramadan. Menurutnya, akan ada saatnya ia pun harus angkat bicara.

"Saya memang sengaja diam karena kan puasa," katanya.

Sebelumnya, persoalan ini mencuat pertama kali ke publik dari aktivitas below the line program tarif Indosat Ooredoo Rp 1 per detik ke semua operator yang dilakukan di luar pulau Jawa. Dalam materi aktivitas below the line tersebut, Indosat Ooredoo membandingkan harga yang ditawarkan mereka dengan milik Telkomsel.

Pastinya, tak ada api, maka tak akan ada asap. Isu ini pun semakin berkembang hingga Indosat Ooredoo menuding Telkomsel telah melakukan monopoli. Tudingan itu dibantah mentah-mentah oleh Telkomsel. Telkomsel menyebut, penguasaan pasar di luar Pulau Jawa diraih melalui sebuah proses panjang dan jatuh bangun sejak berdiri pada 1995.

Sementara itu, sebelumnya juga ramai di media sosial mengenai capture-an pesan yang di mana Telkomsel merencanakan memboyong kartu perdana milik Indosat Ooredoo. Namun, hal itu juga dibantah oleh Ririek.

"Foto-foto yang beredar, dari kami tidak ada instruksikan melakukan seperti itu. Kita dalam melakukan bisnis tetap berpegang teguh pada aturan yang ada," ujarnya. (mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: