
Nusanews.com - Praktisi metafisika Ki Gendeng Pamungkas kembali mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk tidak bersikap “jumawa” dan “sok berkuasa”.
Menurut Ki Gendeng, alam sudah berkali-kali memperingatkan Ahok. Namun demikian, Ahok tetap bertindak kasar dan mendzolimi warga Jakarta.
Ki Gendeng menilai, robohnya bangunan bekas rumah duka yang berlokasi di Jl Gedong Panjang Raya, Penjaringan, Jakarta Utara (18/06) merupakan peringatan yang kesekiankalinya untuk Ahok.
“Rumah duka roboh di Penjaringan itu tanda-tanda alam. Itu ‘perlawanan dari Utara’. Ahok akan segera terjungkal dan masuk penjara. Tunggu saja, alam akan berbicara akan kesombongan Ahok,” kata Ki Gendeng Pamungkas kepada intelijen (20/06).
Saat ini, kata Ki Gendeng, sudah banyak tanda alam yang bisa disaksikan warga ibu kota, bahwa Ahok akan segera “terjungkal”. “Walaupun terlihat kuat, sebenarnya Ahok itu lemah. Kelemahannya diperlihatkan dengan gaya arogan dan marah-marah,” ungkap Ki Gendeng.
Diberitakan media, sebuah bangunan bekas rumah duka di Jl Gedong Panjang Raya, Penjaringan, Jakarta Utara roboh, Sabtu (18/6) sekitar pukul 09.00 WIB. Akibat peristiwa itu, seorang pekerja tim survei pemilik gedung meninggal dunia. (it)