logo
×

Kamis, 16 Juni 2016

Muslim Marah ketika Warteg Bu Saeni Disita Satpol PP, tapi Diam ketika Ahok Melarang Siswi Pakai Jilbab

Muslim Marah ketika Warteg Bu Saeni Disita Satpol PP, tapi Diam ketika Ahok Melarang Siswi Pakai Jilbab

"Muslim Marah ketika Warteg bu Saeni Disita Satpol PP, Tapi mereka Diam ketika Ahok melarang Siswi Memakai Jilbab" oleh @Rsengkuni

1.Dalam sepekan ini, Media diramaikan dengan informasi seorang ibu setengah baya pemilik warteg di Serang yang bernama Ibu Saeni.

2.Warteg Ibu Eni tersebut disita oleh Satpol PP, kerena berjualan di siang bolong saat bulan puasa.

3.Razia oleh Pol PP tersebut bukanlah tanpa alasan,para Satpol PP tidak serta merta merazia warteg yang berceceran di Serang begitu saja

4……akan tetapi landasan hukumnya ada, karena aturan larangan membuka warteg di siang hari saat bulan Ramadhan itu sudah menjadi Perda.

5.Dan aturan tersebut sudah diedarkan ke masyarakat Serang sejak tahun 2010.

6.Namun, dari kejadian ini, Bu Saeni sontak menjadi selebriti mendadak. Masyarakat banyak yang prihatin terhadapnya

7.bahkan dahsyatnya, masyarakat beramai2 melalui media sosial mengadakan penggalangan dana

8…untuk membantu keprihatinan bu Saeni akibat wartegnya yang dirazia oleh Satpol PP.

9.Kabarnya, Donasi yang sudah terkumpul untuk membantu ibu2 yang biasa disapai bu Eni tersebut sudah mencapai ratusan juta Rupiah.

10.Dari fenomena tersebut, masyarakat berteriak atas nama toleransi.

11.Mereka bersuara dengan lantang menyalahkan Satpol PP yang semena-mena melakukan razia terhadap warteg bu Saeni

12.Mereka membusungkan dada dengan berdalih “orang yang berpuasa, harus menghormati orang yang tidak berpuasa”.

13.Inikah makna Toleransi yang mereka maksud? Termasuk oleh mereka yang meluangkan sebagian uangnya untuk berdonasi kepada bu Saeni?

14.Sekarang coba kita sejenak mengingat kejadian yang juga ramai dibincangkan media sebelum tragedi bu Saeni

15.Tk lama sebelum tragedi bu Saeni, publik jg sempat diramaikan dg berita larngn @basuki_btp memakai Jilbab kpd siswi sekolah Negeri di DKI

16.Tk hanya melarang jilbab bgi siswi sekolah Negeri di DKI, @basuki_btp jg menyamakan Jilbab dengan Serbet pic.twitter.com/kVCW5rucfL

17.Namun, apa yang terjadi setelah publik khususnya umat muslim setelah mendengar larangan @basuki_btp ini?

18.Umat muslim hanya diam, suara atas nama Toleransi bungkam tak diteriakkan. Mereka bungkam tanpa aksara dan kata-kata.

19.Merupakan hal yang sangat wajar jika orang tua menyuruh anaknya untuk memakai jilbab ke sekolahnya 20.Hal itu dilakukan tidak lain adalah usaha orang tua untuk mendidik dan melindungi anaknya dari hal-hal yang tidak diinginkan

21.Karena Jilbab merupakan pakaian untuk menutup aurat dari seorang perempuan muslimah.

22.Perintah memakai jilbab bagi umat muslimah tidak diatur dalam Undang-undang atau Perda

23…..seperti larangan buka warteg saat bulan Ramadhan seperti aturan yang dikeluarkan oleh  Bupati Serang tadi

24.Tapi, aturan memakai Jilbab bagi seorang muslimah langsung tertuang dan termaktub dalam Kitab suci umat Islam langsung yaitu al-Qur’an

25.Dari penjelasan di atas, Saya pribadi jadi heran dengan pola fikir umat muslim saat ini

26.Mereka lebih prihatin kepada bu Saeni yang merupakan korban dikriminasi Perda Banten

27.Tapi mereka tidak peduli sama sekali dengan @basuki_btp yang sudah menentang  ajaran al-Qur’an sendiri

28.Umat muslim diam bukan hanya ketika melihat @basuki_btp melanggar ajaran dalam al-Qur’an,

29.Tapi mereka juga diam ketika Ahok melecehkan Jilbab dengan menyamakannya dengan Serbet.

30. Kultwit ini ditulis di @kompasiana dengan Link sebagai berikut:
http://www.kompasiana.com/kritikusulung/bupati-serang-dengan-larangan-warteg-dan-ahok-dengan-larangan-jilbab_575e7aa1579373e80bd1183d (cs)


Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: