
Nusanews.com - Pengamat kepolisian Prof. Adrianus Meilala menilai, dipilihnya Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), lantaran terbatasnya stok calon Kapolri yang ada.
"Menurut saya karena stok bintang tiga yang dimiliki Polri memang semua serba terbatas," ujar Adrianus saat dihubungi, Kamis (16/6).
Adrianus mengatakan, nama-nama seperti Komjen Budi Gunawan (BG), Komjen Budi Waseso (Buwas), Komjen Nur Ali dan Komjen Putut Eko Bayu Seno, dianggap masih memiliki sejumlah kendala oleh Presiden Jokowi, untuk diangkat sebagai Kapolri.
"Badrodin (Haiti) kalau diperpanjang akan menimbulkan situasi politik. Pak BG masih tetap memiliki posisi yang sama dengan tahun lalu, bahwa Pak Jokowi tidak suka dengan Pak BG," ujar Adrianus
"Kalau Pak Buwas, mungkin beliau tidak suka karena gaya beliau terlalu out spoken, dan tidak cocok dengan gaya Pak Jokowi yang tenang," kata mantan anggota Kompolnas ini.
Lebih lanjut, Adrianus menjelaskan kalau Nur Ali tinggal menghitung hari untuk sampai ke masa pensiunnya. Selain itu, Putut dianggap sebagai warisan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Juga Pak Putut sadar bahwa dia orang lalu sehingga tidak mencalonkan diri dan ambisi menjadi Kapolri. Lalu Pak Syafrudin lebih ke JK, sehingga dikhawatirkan tidak loyal," pungkasnya. (mdk)