
Nusanews.com - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Nasional Demokrat Irma Suryani Chaniago mengaku geram dengan terungkapnya peredaran vaksin palsu ditengah masyarakat.
Untuk itu, dirinya mendorong agar Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan lebih proaktif dalam pengawasan obat-obatan.
Sebab, kata Irma mengingatkan bahwa tugas kedua lembaga tersebut adalah untuk menjaga kesehatan masyarakat secara umum.
"Tugas Kemenkes dan BPOM kan bukan cuma urus Rumah Sakit Pemerintah, tapi kesehatan masyarakat secara menyeluruh," tandas politisi Nasdem ini, di Jakarta, Minggu (26/6/2016).
Menurutnya, maraknya peredaran obat-obatan palsu sangat erat kaitannya dengan minimnya anggaran yang diterima Badan Pengawas Obat dan Makanan. Ditambah, lanjut dia, dalam RAPBN-P 2016 Menteri Keuangan melakukan pemangkasan anggaran BPOM.
Menurutnya, kebijakan Kemenkeu tersebut sangat tidak bijak. Karena, kata dia, anggaran BPOM tidak sebanding dengan tugas yang diembannya.
"Itu makanya saya bilang, Menkeu tidak bijak ketika memotong anggaran pukul rata, anggaran BPOM yang sangat kecil dengan tugas besar dan penting, malah dipotong," sindir dia.
Selain itu, kata dia, maraknya obat-obatan palsu tidak terlepas dari harga obat di Indonesia yang kian mahal.
Apalagi, kondisi ini yang kemudian dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, ujar dia.
"Mahalnya harga obat juga jadi pemicu maraknya obat palsu atau kadaluarsa," tutup dia. (ts)